Komitmen Nihilkan Stunting, Tiap Puskesmas di Kota Madiun Terapkan Posyandu ILP
Pemkot Madiun, Bhirawa.
Posyandu di Kota Madiun semakin terdepan kini. Pasalnya layanan yang dimiliki semakin lengkap dan terintegrasi. Hal itu setelah di launchingnya posyandu integrasi layanan primer (ILP) oleh Pj. Wali Kota Madiun, Eddy Supriyanto di Aula Kecamatan Manguharjo Kota Madiun, Kamis (4/7).
“Posyandu IPL ini merupakan program pemerintah pusat yang harus dilaksanakan karena Posyandu ILP tersebut bertujuan untuk mendata, menimbang, mengukur, mengedukasi ibu hamil, calon pengantin (catin), balita, bayi, hingga lansia,”kata Pj. Wali Kota Madiun Eddy Supriyanto kepada awak media usai di launchingnya Posyandu IPL seperti terurai diatas.
Menurut Pj. Wali Kota Madiun, pelaksanaan posyandu beberapa bulan sekali, sekarang posyandu lebih pro aktif memberikan pelayanan serta pengawasan kesehatan tiap bulan sekali. Karenanya, pencegahan dan penanganan stunting harus sampai ke akar. Mulai kebutuhan gizi anak stunting, kesehatan ibu hamil (bumil) hingga persalinan sampai edukasi untuk calon pengantin (catin).
“Tidak hanya mencukupi kebutuhan gizi. Kami terus edukasi orang tua, ibu hamil dan calon pengantin untuk memahami bagaimana pola asuh yang benar. Dengan langkah ini, Insya’ Allah target zero stunting bisa dicapai,”ungkap Pj. Wali Kota.
Dikatannya, anak stunting di Kota Madiun sebanyak 300 an jiwa. Angka tumbuh kembang anak itu masih cukup tinggi. Karenanya sudah seharusnya langkah strataegis pencegahan dan pengentasan stunting harus egera dilakukan. “Angka 300 an jiwa itu sudah tercatat by name by addres. Ketika maasih sasaran sudah tercatat, langkah penanganan ini kami lalukan,”katanya.
Yang jelas lanjutnya kemiskinan bukan penyebab utama anak stunting. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKAB) Kota Madiun, mayoritas anak stunting disebabkan pola asuh serta pola makan yang salah. Dalam masalah ini, Pemkot Madiun juga menerjunkan kader kesehatan untuk terus memberikan pemahaman bagi masyarakat.
“Semakin kencang intervensi dan penanganan langsung di lapangan, Insya’ Allah Kota Madiun bisa zero stunting,”pungkas Pj. Wali Kota Madiun menghakiri perbincangan dengan awak media usai launching Posyandu IPL terurai diatas.
Sementara itu, Kepala Dinkes-PPKB Kota Madiun, dr. Denik Wuryani menambahkan, dilaunchingnya Posyandu IPL, tujuannya mencegah munculnya stunting baru. Selain itu juga menurunkan kasus ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK) dan calaon pengantin (catin) bebas anemia,” terang dr. Denik Wuryani.
Dikatakannya, Posyandu ILP untuk tahap pertama bakal ada di tiap puskesmas di Kota Madiun. Tiap puskesmas setidaknya memiliki satu posyandu yang melakukan ILP. Di tiap posyandu ILP untuk balita dilakukan pemeriksaan TB dan BB. Kelompok usia produktif dan lansia ada pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan laborat. Bedanya ini ada posyandu ILP penggabungan semua posyandu jadi satu layanan. “Melalui posyandu ILP ini diharapkan bisa menurunkan hingga menihilkan angka stunting yang ada di Kota Madiun,” ungkap dr Denik.[dar.ca]