Dindik Jatim, Bhirawa
Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur kembali dipercaya Kemdikbudristek dalam melaksanakan program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) untuk siswa Papua. Tahun ini, Jawa Timur kembali mendapat kuota terbanyak, yakni mencapai 145 siswa dari total 500 siswa ADEM Papua yang tersebar di berbagai Provinsi di Indonesia.
Terkait program ini, Pj Gubernur Adhy Karyono mengungkapkan besaran kuota siswa ADEM Papua yang mencapai hampir 30 persen tersebut berada di Jawa Timur. Hal ini menunjukkan hasil evaluasi yang dilakukan Kemdikbud di tahun sebelumnya bahwa layanan pendidikan Jawa Timur betul-betul memberikan kesempatan yang sama kepada para siswa.
“Siapapun calon siswa baik yang ada di Jawa Timur maupun berasal dari luar Jawa Timur, selama menempuh pendidikan SMA/SMK disini kami berikan hak yang sama,” ujar Adhy usai membuka penyambutan siswa ADEM, Jumat (12/7).
Dalam memacu motivasi siswa ADEM, Adhy bahkan menyiapkan bonus khusus kepada mereka yang berprestasi secara akademik. Bonus tersebut berupa tambahan biaya operasional selama belajar yakni sebesar Rp. 2,5 juta per anak. Dengan bonus ini, Adhy berujar bahwa siswa ADEM Papua tidak ada bedanya dengan siswa di Jatim.
“Saya yakin kemampuan mereka (anak Jatim dan Papua) sama. Hanya saja negara kita sangat luas. Papua dengan begitu banyak SDA, tapi keterbatasan tenaga pengajar dan akses merasa berbeda. Tapi di lain sisi banyak tokoh Papua berhasil di jajaran pemerintahan maupun dikancah international,” urainya.
Pemberian bonus ini,tambah Adhy juga menjadi pelecut para siswa untuk termotivasi dalam belajar dan upaya untuk mempercepat akses pendidikan, melalui proses yang cukup ketat.
“Mereka diberikan sekolah yang berprestasi dan favorit. Saya harapkan mereka terus berkembang dan bisa berkesempatan melanjutkan ke perguruan tinggi,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai mengatakan, banyaknya kuota yang didapat untuk pelaksanaan beasiswa program ADEM tak lepas dari predikat Jatim sebagai kiblat barometer pendidikan. Mengingat, setiap proses yang dilaksanakan (Dindik Jatim) 90 persen berhasil dan sukses. Terutama terkait administrasi yang dikelola.
“Dan itu Alhamdulillah berjalan baik dan lancar. Didukung juga anak-anak didik kita yang cukup baik prestasinya disemua sekolah pada program ADEM,” terangnya.
Pj Wali Kota Batu ini merinci, ratusan siswa program ADEM nantinya akan tersebar di 37 SMA/SMK yang terdapat di 10 Kab/Kota di Jawa Timur.
Seperti Kab Pasuruan ada 2 sekolah untuk program ADEM, Kab Tubah 2 sekolah, Kab Nganjuk 1 sekolah, Kota Malang 5 sekolah, Kab Madiun 4 sekolah,Kab Malanh 2 sekolah, Kab Jember 8 sekolah, Kota Batu 4 sekolah, Kab Probolinggo 1 sekolah dan Kota Madiun 1 sekolah.
Sementara itu ke 145 siswa yang berhasil lolos seleksi beasiswa program ADEM 2024, mereka berasal dari 6 Provinsi di Papua. Diantaranya, 17 siswa berasal dari Prov Papua, 13 siswa berasal dari Prov Papua Barat, 25 siswa dari Prov Barat Daya, 40 siswa dari Prov Papua Pegunungan,
20 siswa dari Prov Papua Selatan dan 30 siswa berasal dari Papua Tengah.
Salah satu pendamping program ADEM dari SMAN 2 Mejayan Kab Madiun, Wahyu Widayanti mengungkapkan sekolahnya terlibat secara langsung dalam pelaksanaan program sejak angkatan pertama. Tercatat ada 11 siswa ADEM lulusan SMaN 2 Mejayan Kab Madiun. Beberapa diantaranya, ungkap Wahyu bahkan ada yang diterima untuk jurusan Kedokteran di Universitas Cendrawasih Jayapura Papua melalui jalur SNBT. Tak hanya itu, beberapa juga melanjutkan pendidikan di ikatan dinas perkeretaapian yang diadakan Kemenhub.
“Sejauh ini sejak kami terpilih dalam pelaksanaan program ADEM, para siswa cukup nyaman belajar disini dan bisa mengikuti proses pembelajaran disini. Apalagi lingkungan sekolah juga mendukung mereka untuk terus berkembang, anak-anak pun menyambut baik keberadaan mereka dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah kami,” tandasnya.(Ina.why)