Situbondo, Bhirawa
Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono mengunjungi rumah Ahmad Sunni yang menjadi korban meninggal tenggelamnya Kapal Layar Motor (KLM) Fajar Lorena Safari di Perairan Situbondo, Senin (9/12).
Pj Gubernur Adhy Karyono tiba di rumah korban yang berada di Dusun Tenggir Selatan, Desa Tenggir, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo sekitar pukul 13.00 WIB dengan didampingi oleh Wabup Situbondo, Nyai. Khoirani.
Adhy Karyono mengungkapkan, dirinya berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban meninggal tenggelamnya KLM Fajar Lorena Safari di Perairan Situbondo.
“Tadi saya berbicara dengan keluarga almarhum dan memang kejadian tersebut karena gelombang tinggi. Kemudian air masuk ke dalam mesin sehingga mesinnya mati, akhirnya terombang ambing di laut, air masuk ke lambung kapal akhirnya tenggelam. Untungnya ada kapal tanker yang lewat membantu mengevakuasi penumpang,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa tidak terulang kembali, PJ Gubernur meminta kepada pemilik kapal atau nakhoda untuk tidak melaut tanpa ada guide dari Syahbandar atau warning dari syahbandar maupun BMKG.
“Para pemilik kapal, nakhoda untuk memperhatikan peringatan dari syahbandar maupun BMKG. Jangan nekat berangkat kalau cuaca buruk,” tegasnya.
Lebih lanjut, Pj Gubernur Jawa Timur juga mengingatkan untuk pemilik kapal agar rutin melakukan pemeriksaan kapal mereka. Sehingga kapal dalam keadaan prima saat berlayar.
“Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjadikan kejadian tersebut sebagai evaluasi untuk melakukan peningkatan kelayakan pelayanan dan penambahan kapal cepat pengganti kapal tradisional kayu untuk penumpang,” beber Adhy Karyono.
Sementara itu, Lia, anak korban mengaku bahwa korban meninggal saat di dalam ambulans menuju rumah sakit Situbondo.
“Semua penumpang sebelum berangkat sudah pakai pelampung semua, termasuk saya, nenek saya dan bapak yang dalam kondisi sakit. Jam 13.30 wib mesin kapal mati terus perlahan-lahan tenggelam,” ungkapnya.
Lia menjelaskan, saat hendak dievakuasi oleh kapal tanker mengalami kesulitan, karena licin dan berulang kali terjatuh lagi.
“Saat dievakuasi ke kepal tanker bapak sudah tidak bisa berkomunikasi, saya dan nenek Alhamdulillah tidak apa-apa hanya trauma,” imbuh Lia.
Pihak keluarga, lanjut Lia mengaku ikhlas dan pasrah atas kejadian yang dialami.
“Pasrah dan ikhlas sudah. Ini takdir dan kami mengucapkan terima kasih atas perhatian bapak Pj Gubernur Jawa Timur yang berkunjung langsung kerumah kami,” pungkas Lua
Diberitakan sebelumnya, sebuah Kapal Layar Motor (KLM) Fajar Lorena Safari yang mengangkut 61 penumpang karam di Perairan Situbondo, Jawa Timur, Minggu (8/13) sekitar pukul 12.00 siang. Akibat peristiwa tersebut dua orang dinyatakan meninggal dunia dan satu orang hilang.
Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Situbondo, Puriyono mengatakan, KLM Fajar Lorena Safari karam usai dihantam ombak yang menyebabkan lambung belakang sebelah kanan kapal lepas.
“Akibatnya kapal menjadi bocor hingga tenggelam,” ujarnya.
Lebih lanjut, Puriyono menyatakan, kapal nahas itu berangkat dari Pulau Sapudi, Sumenep Madura dengan tujuan Pelabuhan Kalbut, Situbondo. Namun nahas, sekitar dua jam dalam perjalanan, kapal tersebut mendadak karam di Perairan Situbondo,” bebernya.
Menurutnya, saat kapal itu karam beruntung ada kapal pengangkut BBM yang melintas di lokasi kejadian. Detik-detik dramatis proses penyelamatan puluhan penumpang tersebut sempat direkam dan beredar di grup WhatsApp dan Medsos.
“Dari data yang dihimpun Basarnas, ada dua penumpang meninggal dan satu penumpang hilang. Untuk update kronologi dan titik koordinat lokasi kecelakaan kapal karam akan kami update kembali,” pungkas Puriyono. [awi.gat]