Oleh:
Abed Nego, Surabaya
Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono mengapresiasi langkah BPBD Jatim dalam upaya penanggulangan bencana. Pihaknya pun kagum dengan inovasi baru yang ada di Taman Edukasi Bencana, yakni Virtual Reality (VR) alias ruang realitas maya, Simulator Gempa dan Diorama Kapal.
Kekaguman Pj Gubernur Adhy Karyono ini terlihat saat meresmikan Taman Edukasi Bencana, Kamis (19/12). Didampingi Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Prasinta Dewi dan beberapa Kepala OPD jajaran Pemprov Jatim, Pj Gubernur juga melihat Tenda Pendidikan Bencana (Tenpina) BPBD Jatim.
“Konsen kita saat ini, bagaimana meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana dalam rangka mengurangi dampak dari risiko bencana. Kami melihat bagaimana perkembangan dari Taman Edukasi Bencana BPBD Jatim, yang tadinya kecil menjadi lebih lengkap dan dilengkapi dengan peralatan yang sifatnya digital,” puji Adhy Karyono.
Adhy karono dalam kesempatan kemarin sempat mencoba simulator gempa bumi tersebut sampai terguncang -guncang.
“Adanya simulator ini , benar-benar bisa memberikan kesempatan kepada masyarakat, khususnya para pelajar untuk diberi edukasi dan merasakan secara langsung terkait dengan bencana-bencana yang ada. Di antaranya seperti banjir, longsor kemudian gempa,’ ujar Adhy.
Dengan simulasi ini, Adhy Karyono berharap bisa menjadi contoh untuk direplikasi di Kabupaten/Kota atau Provinsi lain. Bahwa dengan keterbatasan lahan yang sempit, tapi dengan bentuk kreativitas dan inovasi yang tinggi kita bisa menciptakan sesuatu yang baru.
“Inovasi ini sangat bermanfaat kalau semua Kabupaten/Kota maupun sekolah-sekolah bisa diberikan edukasi semacam ini. Dan bisa merasakan simulasinya, sehingga bisa meningkatkan kapasitas dari orang tersebut, minimal mengurangi risiko. Dan tidak terjadi korban besar,” harapnya.
Adhy mengaku berterima kasih dan salut kepada BPBD Jatim. Baik dengan kemitraannya, serta relawan yang ada.
“Hal ini juga merupakan bagian dari kontribusi untuk mengurangi Indeks Risiko Bencana (IRB) di Jawa Timur,” ungkapnya.
Senada dengan Pj Gubernur, Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Prasinta Dewi turut mengapresiasi langkah dan upaya BPBD Jatim dalam penanggulangan bencana. Intinya, bagaimana kita berupaya bukan menghindari, tapi mengurangi risiko dari ancaman bencana.
“Ini adalah salah satu bentuk mitigasi. Dimana edukasi itu memang dari usia dini, sehingga dari usia dini mereka memiliki pemahaman tentang penanggulangan bencana. Seperti apa mereka akan melakukan evakuasi mandiri, kemudian cara berlindung diri. Nah itu memang harus ada satu pendidikan yang mulai dari usia dini,” ucapnya.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto mengaku senang dengan kegiatan peresmian inovasi baru untuk edukasi bencana. Yaitu Virtual Reality atau VR dan Simulator Gempa. Dengan harapan ke depan bagi siswa TK, SD, SMP dan SMA yang mau belajar terkait dengan kebencanaan, bisa lebih mendapatkan pelatihan yang lebih lengkap.
“Dengan Simulator Gempa ini, mereka bisa secara langsung merasakan bagaimana rasanya gempa, mulai dari skala 1, 2 dan 9 skala richter,” tambahnya.
Selain itu, mereka bisa merasakan kalau terjadi bencana gempa dengan kekuatan tersebut, dampaknya seperti apa bisa diketahui juga melalui VR. Ada juga terkait dengan bagaimana memadamkan api dan bagaimana menghadapi banjir.
“Melalui inovasi ini, bisa menjadi pengalaman bagi mereka apabila nanti seandainya ada bencana di tempat tinggalnya. Mereka bisa mengatasinya lebih awal,” pungkasnya. [bed]
