Pemprov, Bhirawa
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono mengungkapkan rencananya untuk membagun kantor penghubung di Ibu Kota Nusantara (IKN). Rencana tersebut sudah dibahas saat pihaknya mengikuti rapat khusus bersama Presiden RI di IKN.
Dalam rapat tersebut, Adhy mengungkapkan sejumlah usulan gubernur untuk mendapatkan kavling khusus yang cukup untuk dibangun kantor penghubung. Selanjutnya akan dibahas lebih lanjut bersama Kementerian PUPR terkait siapa yang akan membangun, apakah dibangun pemerintah pusat atau pemerintah provinsi masing-masing.
“Arahan presiden sebetulnya mempersilahkan provinsi yang mampu untuk membangun sendiri kantor penghubungnya. Kami sendiri sejak kemarin ingin mencari sendiri tempat untuk kantor penghubung atau wisma,” ujar Pj Gubernur Adhy, Kamis (15/8).
Keberadaan kantor penghubung, lanjut Adhy, bisa jadi akan dikumpulkan menjadi satu komplek dengan provinsi lain. Selanjutnya jika diperlukan membangun wisma untuk penginapan tamu, maka hal tersebut akan sangat membantu untuk efisiensi akomodasi di IKN. Sebab, saat ini masih ada satu hotel di wilayah IKN.
“Baru akan dibangun kontraknya dengan sekitar enam atau tujuh hotel lagi di IKN. Jadi kemarin kita menginap di hotel itu istilahnya baru percobaan,” ujar Adhy.
Dengan adanya kantor penghubung di IKN, bukan berarti akan menutup kantor penghubung yang saat ini di Jakarta. “Kalau perlu kantor penghubung diperbanyak. Kita juga punya wisma di Bali itu bagus,” celetuknya.
Terpisah, Kepala Badan Penghubung Jatim di Jakarta Zainal Fanani mengungkapkan, rencana pembangunan kantor penghubung di IKN telah cukup detail. Rencananya, untuk kantor tersebut akan dibangun secara terintegrasi dengan provinsi lain. Lokasinya bahkan telah ditentukan di kompleks titik nol IKN.
“Kita sudah tiga kali koordinasi dengan Kementerian PUPR dan forum badan penghubung. Terakhir sudah ditunjukkan lokasi dan gambar desain bangunannya. Tapi soal anggarannya masih dibicarakan dari provinsi atau pusat,” jelas Zainal.
Sementara untuk wisma, Zainal mengungkapkan, akan dapat dibangun dalam radius yang lebih jauh dari IKN. Sebab, izin pembangunan gedung di wilayah tersebut cukup ketat.
“Seperti di Jakarta ini, badan penghubung ini mengelola dua unit kerja. Satu di anjungan taman mini, satu lagi wisma di Menteng,” jelas dia.
Terkait dengan personel ASN, Zainal mengaku hingga saat ini belum ada petunjuk detailnya. Namun, pihaknya telah menawarkan hal ini kepada ASN Badan Penghubung yang siap berpindah ke IKN.
“Cuma kita belum tahu, kriteria ASN yang bisa ditugaskan ke IKN. Karena mungkin ada batas usia tertentu. Sementara di Badan Penghubung ini ada 66 ASN yang rata-rata usianya sudah menjelang pensiun,” pungkas dia.[tam]