Nganjuk, Bhirawa
Pj Bupati Nganjuk, Sri Handoko Taruna mengapresiasi sinergi antara Dinas PUPR Nganjuk dengan PUPR Pusat dalam pembangunan Jembatan Kedung Bencah. Jembatan yang berada di Desa Kweden tersebut menjadi penghubung sejumlah daerah di selingkar Wilis.
“Dengan sinergisitas yang baik antara pusat dan daerah semoga dapat menunjang percepatan proyek strategis nasional Selingkar Wilis, yakni terhubungnya antar kabupaten yang berada dalam lingkup gunung Wilis seperti Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Kediri, Tulung Agung, Trenggalek,” terang Pj Bupati, Sri Handoko saat peresmian.
Desa Kweden sendiri akan menjadi daerah penyangga yang menopang Selingkar Wilis tersebut.
Secara simbolis Pj Bupati didampingi Ketua DPRD,, Kepala PUPR, Camat Ngetos, Kepala Desa Kweden serta Forkopimcam menandai tangani prasasti dan menggunting rangkaian bunga tanda di bukanya jembatan tersebut untuk umum. Tak luput beberapa ibu-ibu atau anak-anak yang berswafoto dengan Pj Bupati di depan jembatan yang baru tersebut.
“Semoga jembatan yang baru ini dapat memberi manfaat dan meningkatkan perekonomian masyarakat desa Kweden dan sekitarnya”, kata Sri Handoko. Taruna.
Selanjutnya acara syukuran dan makan bersama dengan ambeng atau tumpang yang di bawa oleh warga desa Kweden dengan para undangan yang hadir termasuk Pj Bupati dan Ketua DPRD serta Forkopimcam.
Desa Kweden adalah sebuah desa yang menjadi bagian wilayah dalam cakupan Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur. Desa Kweden berada pada titik koordinat, garis lintang (latitude): -7.6882501 dan garis bujur (longitude): 111.822996, memiliki pesona landscape alam yang memukau dengan lembah dan bukit dan areal persawahan yang terhampar di kaki gunung Wilis.
Kesuburan tanah pegunungan menunjang sektor pertanian, hortikultura dan peternakan. Secara geografis desa Kweden seperti terisolir dibatasi oleh sungai Kedung Bencah.
Sebagai bentuk syukur adanya jembatan baru ini warga desa Kweden, berbondong-bondong menuju pinggir sungai Kedung Bencah dengan membawa ambeng atau nasi tumpeng, buah-buahan untuk merayakan syukuran atas peresmian jembatan yang baru saja di bangun oleh Pemkab Nganjuk melalui Dinas PUPR.
Sementara dalam sambutannya , Kepala Dinas PUPR Nganjuk, Gunawan Widagdo, sedikit berkisah bahwa jembatan Kweden lama putus karena curah hujan yang tinggi pada Jumat (12/3/2021) pukul 22.30 WIB.
Lanjutnya, kemudian tidak berselang lama Dinas PUPR mendapat pinjaman jembatan Balley yang kemudian di pasang karena bersifat darurat akibat bencana alam, dan baru di tahun anggaran 2024 ini baru bisa membangun jembatan dengan nilai 4,6 miliar rupiah, dengan bentang panjang 40 meter dan lebar 7 meter , itu pun kita juga dapat hibah berupa rangka wf 400 dan wf 600 dari PUPR Pusat.
“Syukur dan Alhamdulillah pada hari ini Kamis (30/01/2025) kita resmikan bersama Pj Bupati dan Ketua DPRD dan dengan peresmian ini secara resmi jembatan baru ini sudah bisa dan layak untuk di buka dan dimanfaatkan untuk masyarakat Kweden”, pungkas Gunawan Widagdo.
Sementara Kabid Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Nganjuk, Onny Supriyono, ST, mengatakan butuh 3 unit truk kontainer untuk mengangkut balok-balok besi wf 400 dan wf 600 tersebut dari Jakarta ke Nganjuk.
“Semoga konstruksi jembatan ini awet dan dapat bertahan lama mengingat daya rusak sumber daya air termasuk tinggi “.,terang Onny.
Daya rusak air adalah daya air yang merugikan kehidupan, dimana perlu pengendalian daya rusak air sebagai upaya untuk mencegah, menanggulangi dan memulihkan kerusakan yang disebabkan oleh daya rusak sumber daya air tersebut.
Perlunya perencanaan sumber daya air secara holistik dengan mempertimbangkan tingkat kewenangan baik provinsi ataupun pemerintah daerah dengan keterlibatan warga masyarakat secara luas, karena air adalah sumber kehidupan bagi semua. [dro.gat]