Cegah Lautan Agar Tidak Jadi Tempat Pembuangan Sampah
Pasuruan, Bhirawa
Saat ini, permasalahan sampah plastik di lautan menjadi pekerjaan rumah (PR) besar pemerintah bersama lintas sektor lainnya.
Apalagi, Indonesia berada di rangking ke lima penyumbang sampah plastik terbesar di dunia. Dengan estimasi total sampah sebanyak 0,48-1,29 metrik ton per tahun.
Untuk meminimalisir permasalahan tersebut, Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Pasuruan, terutama di wilayah pesisir supaya tidak membuang sampah plastik di laut.
“Jika tidak ditangani sekarang, terus kapan lagi. Ajakan tidak membuang sampah di lautan harus diterapkan sedini mungkin. Sehingga, jumlah sampah yang terhanyut ke laut setiap tahunnya tidak bisa meningkat,” ujar Andriyanto saat aksi bersih-bersih sampah plastik di lepas Pantai Desa Jatirejo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Kamis (12/9).
Pantauan di lokasi, Andriyanto bersama Ketua Tim Kerja Restorasi di Ditjen PKRL KKP, Heri G Daulay, Sekda Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko hingga warga pesisir terlihat memunguti sampah yang ada di pinggiran pantai.
Hasilnya diketahui ada puluhan kantong sampah berukuran besar terkumpul. Nantinya, sampah-sampah tersebut akan dibuang ke TPA.
Menurutnya, aksi itu akan terus dilakukan setiap saat. Sehingga, kawasan pantai dan laut akan bertransformasi menjadi perairan dan kawasan yang bersih dan sehat.
“Ini dampaknya bisa luar biasa. Selain pantainya sehat, juga ada peningkatan kualitas ekosistem laut dan lingkungan pesisir. Pada akhirnya meningkatkan hasil tangkapan ikan serta kesejahteraan masyarakat pesisir di Kabupaten Pasuruan,” papar Andriyanto.
Sementara itu, Ketua Tim Kerja Restorasi di Ditjen PKRL KKP, Heri G Daulay menyatakan bahwa aksi bersih-bersih sampah plastik di laut bukan hanya sekedar seremoni belaka. Melainkan, menjadi aksi yang dapat memberikan penyadaran bagi semua pihak.
“Tentu ini menjadikan biota laut bisa sehat. Karena, kalau ikan-ikan memakan plastik, dampak bahayanya ke kita bila mengkonsumsinya,” kata Heri G Daulay. [hil.gat]