Petirtaan Sumberbeji di Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang. n arif yulianto/bhirawa (dokumen).
Jombang, Bhirawa.
Petirtaan kuno Sumberbeji yang berada di Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang dinilai tidak lazim berdiri sendiri dan diduga ada kaitannya dengan candi atau kedaton tertentu. Hal tersebut diungkapkan oleh pemerhati sejarah di Jombang, Arif Yulianto atau Cak Arif, Jumat (28/11).
Cak Arif menggambarkan, lokasi Petirtaan Sumberbeji tak begitu jauh dengan Candi Rimbi yang berada di Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang dan juga dekat dengan toponim Kedaton dalam hal ini, Dusun Kedaton, Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.
“Candi Rimbi ada di selatan Situs Sumberbeji. Dusun Kedaton ada di sebelah utara Sumberbeji,” kata Cak Arif.
“Seperti diketahui, narasi sejarah yang ada menduga Candi Rimbi adalah pendarmaan Tribuana Tunggadewi, ratu agung Majapahit yang pernah berjuluk Bhre Kahuripan,” ulas Cak Arif.
Sementara terkait Dusun Kedaton, Cak Arif yang juga wartawan sebuah koran regional di Jawa Timur (Jatim) itu menerangkan, pada sekitar tahun 2016 dan setelahnya, banyak sekali ditemukan artefak-artefak kuno seperti bata, pecahan gerabah, maupun yang lain yang diduga kuat berasal dari masa Majapahit.
“Sebaran benda kuno di Dusun Kedaton sangat luar biasa, waktu itu sampai ke Desa Sugihwaras yang masuk Kecamatan Ngoro, dua desa ini memang berbatasan langsung,” kata Cak Arif.
“Bahkan dulu ketika saya liputan ke sana, ada warga mengaku pernah menemukan Tameng (perisai), dan katanya dikubur lagi,” ucap Cak Arif.
Tak hanya itu, Cak Arif juga menjelaskan jika sedimen tanah di daerah tersebut berlapis-lapis, dan diduga juga terdapat lapisan bekas material gunung berapi.
“Kalau tidak salah daerah itu adalah dekat dengan aliran Kali Konto yang dulu membawa material Gunung Kelud,” imbuh dia.
Sementara itu, pegiat sejarah asal Jombang lainnya, Isma Hakim berharap, pemerintah lebih tanggap terkait adanya peninggalan-peninggalan sejarah di Jombang yang diduga berasal dari era Majapahit, termasuk terkait Petirtaan Sumberbeji dan lainnya.
“Harusnya itu dilakukan riset secara mendalam. Sehingga dapat diketahui, apakah ada hubungan antara Sumberbeji dengan toponim Kedaton,” ungkap Isma Hakim.
“Dusun Kedaton itu dulunya apakah benar keraton atau bukan. Jika memang benar keraton, lantas keraton apa, apakah Keraton Kahuripan, Keraton Majapahit atau yang lain,” tambah Isma Hakim.
Pemilik Wayang Topeng Jatiduwur, Kesamben, Jombang itu mengatakan, dalam hal ini semuanya tergantung keseriusan dan komitmen dari pemerintah.
“Ya ini tugas pemerintah yang memiliki instrumen terkait untuk mengungkapnya,” pungkas Isma Hakim.(rif.hel)


