Kab Malang, Bhirawa
Peternak sapi perah di wilayah Malang Timur, Kabupaten Malang mulai mengeluhkan harga pakan konsentrat atau pakan ternak yang mengandung banyak nutrisi, seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin. Meski, harga susu dinaikan Rp200 per liter, namun harga pakan kosentrat naik. Kenaikan harga pakan sapi ini tidak sebanding dengan kenaikan harga susu segar.
Menurut salah satu peternak sapi perah asal Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Khoirul Huda, Kamis (16/1), kepada Bhirawa. Harga pakan kosentrat sapi perah laktasit per 50 kilogram (kg) kini mencapai Rp220.000 Sedangkan pakan kosentrat sebagai menu tambahan pada hewan sapi perah, namun utnuk pakan utamanya masih rumput.
Sedangkan di wilayah Kecamatan Jabung, ada beberapa desa penghasil susu sapi, karena mata pencarian warga desa dari ternak hewan sapi perah, yang setiap hari harus menjual susu ke Koperasi Unit Desa (KUD). Sedangkan di kecamatan tersebut terdapat sentra ternak sapi perah, yakni di Desa Kemiri, Slamparejo, Gadingkembar, Boroh, Argosari, dan Kematren.
”Untuk harga susu segar dari peternak dihargai KUD sebesar Rp6.000 hingga Rp6.700 per liter. Sehingga dirinya setiap hari menyetor susu segar ke KUD sebanyak 40 liter, namun untuk harganya sesuai dengan kualitas susu yang dihasilkan,” terangnya.
Huda menjelaskan, dirinya kini memiliki 14 ekor sapi perah, tapi yang produktif untuk menghasilkan susu hanya tujuh ekor, dan tujuh ekor masih belum produksi susu. Sehingga dengan maraknya penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), produksi susu masih berjalan seperti biasa.
Meski di wilayahnya sudah ada tiga ekor sapi perah mati akibat terserang PMK, sehingga peternak sapi terus meningkatkan kesehatan pada hewan ternaknya, agar tidak tertular PMK. Seperti rutin memberikan vitamin dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan sapi. Sementara, sapi perah yang saya miliki hingga saat ini mesih dalam kondisi sehat, dan masih terus menghasilkan susu.
Huda berharap, agar harga konsentrat bisa untuk turun lagi, karena jika harganya terus dinanaikan, maka peternak sapi perah akan merugi. Sehingga dirinya juga terus mencari informasi terkait adanya pengepul susu segar yang harganya lebih tinggi dari KUD.
”Informasi yang saya dapat, ada pengepul susu segar yang berani membeli susu dari peternak sebesar Rp10 ribu per liter. Dan jika informasi itu benar, maka para peternak sapi perah akan diuntungkan, karena harga susu segar per liternya akan sebanding dengan kenaikan pakan ternak konsentrat. Memang sebagian peternak sapi perah di wilayah Kecamatan Jabung, mempunyai banyak tanggungan kredit pada KUD, sehingga mereka tidak bisa menjual produksi susunya ke orang lain,” papar Huda. [cyn.fen]