28 C
Sidoarjo
Thursday, November 14, 2024
spot_img

Peternak Buang Susu

Produksi, dan perdagangan susu segar dalam keadaan “tidak baik-baik saja.” Sampai peternak (sapi perah) di Pasuruan, Jawa Timur, membuang susu hasil perah. Karena ditolak pabrik. Aksi buang susu akan menyebabkan trauma mendalam nafkah peternakan, setelah terguncang PMK (Penyakit Mulut dan Kuku). Niscaya mengancam ketersediaan susu akan semakin bergantung impor sampai 90%! Pemerintah patut waspada, penolakan produk susu lokal sebagai “sabotase” program makan siang bergizi.

Saat ini kebutuhan nasional mencapai 4,3 juta ton per-tahun. Tergolong rendah disbanding jumlah penduduk Indonesia yang telah mencapai 282 juta jiwa. Konsumsi susu per-kapita ditaksir masih sekitar 16,5 kilogram per-tahun. Berarti hanya setara 45 gram (kurang dari 0,043 liter) per-hari! Berarti hanya kadang-kadang saja minum susu. Sekitar 4 kali sebulan, segelas susu. Di Thailand konsumsi susu mencapai 26 kilogram per-tahun. Vietnam mencapai 40 kilogram.

Ironisnya, karena rendahnya konsumsi susu berkait langsung dengan Tingkat perekonomian rumah tangga. Harga susu segar di tingkat peternak lokal di Indonesia berkisar antara Rp 4.500-5.000 per-liter. Idealnya, menurut perhitungan peternak, harga susu mencapai sekitar Rp 7 ribu per-liter. Harga ini diharapkan dapat melindungi peternak lokal dan memberikan keuntungan bagi industri pengolah susu. Padahal pada tingkat loper mencapai Rp 15 ribu per-liter.

Produksi susu lokal, selingkup nasional mencapai 837 ribu ton. Hanya setara 19% kebutuhan nasional. Kekurangannya (81%) ditutup dari suplai impor. Mulai tahun 2025, program makan siang bergizi, pasti menambah kebutuhan susu. Program Presiden Prabowo, akan menyasar 20% jumlah anak Indonesia (sekitar 6,2 juta anak). Maka kuota impor susu pasti bertambah. Berdasar penjejakan BPS (Badan Pusat Statistik) impor susu menunjukkan tren pertambahan sebesar 21% per-tahun.

Berita Terkait :  Lengsernya Airlangga Hartarto dari Ketum Golkar

Impor pada tahun 2024, juga menunjukkan tren pertambahan sebesar 21%. Pada Juli 2024 nilai impor sebesar US$ 77,97 juta. Pada Agustus mencapai US$ 94,49 juta (setara Rp 3,044 trilyun). Setahun bisa sekitar Rp 37 trilyun. Angka ini setara dengan Peta Peluang Investasi (PPI) Prioritas Strategis nasional tahun 2022. Jika nilai impor bisa dialihkan pada peternak lokal, bisa membuka peluang kerja di sektor peternakan (yang padat karya). Serta pekerja di pabrik susu, dan koperasi.

Memahami kebutuhan yang tidak sebanding dengan ketersediaan sapi perah, Kementerian Pertanian berencana mendatangkan lebih 2 juta ekor sapi perah. Impor sapi perah diperoleh dari Australia, Selandia Baru, Brasil, dan Amerika Serikat. Namun harus dicermati seksama, perbedaan iklim, dan cuaca harian di Indonesia. Bisa jadi harus ditempuh trial, dengan pengamatan veteriner. Terutama rekomendasi WOAH (World Organisation for Animal Health).

Pencermatan seksama sapi perah impor menjadi kewajiban pemerintah. Karena PMK pernah mewabah. Persis lepas hari raya Idul Fitri tahun 2022. Sebanyak 420 ribu ekor hewan ternak yang terpapar. Bertambah 15 ribu setiap hari!. Sangat mengguncang perekonomian di seluru perdesaan. Sapi, merupakan aset utama keluarga perdesaan, biasa disebut rajakaya (hewan ternak utama).

Negara “wajib hadir” melindungi peternak, sekaligus meng-aman-kan tataniaga. Terdapat mandatory berdasar UU Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan. Pada pasal 13, dinyatakan, “Pemerintah berkewajiban mengelola stabilitas pasokan dan harga Pangan Pokok, …, dan distribusi Pangan Pokok untuk mewujudkan kecukupan Pangan Pokok yang aman dan bergizi bagi masyarakat.”

Berita Terkait :  Swa-sembada Pangan

Pemerintah bagai sudah “jatuh bangun,” menjaga kesehatan sapi perah. Sekaligus tataniaga susu segar, sebagai bahan pangan utama. Kini perlu seksama memeriksa pabrik susu yang menolak produk peternak lokal.

——— 000 ———

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img