A’wan PCNU Lumajang, KH. Muhammad Lutfi Hakim
Lumajang, Bhirawa.
Suara warga Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Lumajang sempat terbagi dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2024. A’wan PCNU Lumajang, KH. Muhammad Lutfi Hakim pun menyampaikan pesan untuk warga NU khususnya pasca selesainya Pilkada.
“Menurut kami, bahwa Pilkada ini tidak ada hubungannya dengan NU ataupun Muhammadiyah. Karena NU itu sudah khittah, NU di mana-mana, partainya apapun, baik PKB, Gerindra, Golkar, ataupun yang lain,” ucapanya pada wartawan, Jumat (6/12/2024).
Menurutnya di Pilkada Lumajang, NU sudah tidak terlibat secara langsung. “Kalau personal iya, maka kalau dikatakan bahwa ini pertarungan NU dan Muhammadiyah, menurut kami salah,” ujar pengasuh Pondok Pesantren An-Nur El-Aly.
Gus Lutfi, sapaan akrabnya, berharap kedepan NU secara organisasi bisa tetap bersandingan dengan Pemerintah Kabupaten Lumajang. “Bagaimana program NU tetap berjalan sambil merangkul bersama dengan Pemerintah Lumajang,” tutur Gus Lutfi saat ditemui di pondoknya.
Sementara untuk warga NU, Gus Lutfi berpesan untuk kembali bersatu lagi pasca Pilkada. “Kalau yang milih 01 (Thoriqul Haq – Lucita Izza Rafika) legowolah, selesailah, itu hanya pilihan. Monggo proses Lumajang menjadi lebih baik ini kita kawal bersama. Kita doakan pemerintah yang baru ini lebih baik dari tahun-tahun kemarin dan lebih mensejahterakan masyarakat,” ungkap Mustasyar MWCU Kecamatan Tempeh tersebut.
Kemudian setelah Indah Amperawati dan Yudha Adji Kusuma menjadi pemenang Pilkada Lumajang, Gus Lutfi menyampaikan, dirinya memang menginginkan bupati yang bisa mengayomi terhadap semua masyarakat, tahu tentang keluhan-keluhan masyarakat.
“Bunda Indah juga kepingin kumpul-kumpul sama kyai-kyai, bareng-bareng sama kyai, mendengarkan aspirasi dan bagaimana membangun Lumajang ke depan. Lebih ingin menghormati aspirasi dari kyai-kyai itu, bagaimana NU, bagaimana masyarakat, bagaimana agama dan pendidikan di Lumajang ini berjalan dengan baik, masyarakatnya sejahtera,” ujar Ketua Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) Lumajang tersebut.
Gus Lutfi juga berharap Bunda Indah harus komitmen dengan program-program yang ditawarkannya kepada masyarakat saat kampanye sebelumnya. “Komitmen Bunda Indah pun ingin mensejahterakan terhadap NU, warga nahdliyin, pendidikan, kesejahteraan, kesehatan, dan semuanya,” pungkasnya.
Seperti diketahui, sosok bupati terpilih Indah Amperawati ini sebenarnya dibesarkan di dua tradisi ormas besar Indonesia yaitu NU dan Muhammadiyah. Dari sisi Muhammadiyah, Indah tumbuh dan besar di keluarga dengan tradisi organisasi yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan itu dari ayahandanya alm Masdar Damang yang tokoh Muhammadiyah.
Sedangkan tradisi NU, sosok alumni Fakultas Pertanian Universitas Jember itu banyak dipengaruhi oleh Kakak Iparnya yaitu alm Supadmi yang merupakan istri alm Kakak tercintanya Sjahrozad Masdar, Bupati Lumajang periode 2008-2015. Jarak usia Kakak Ipar yang cukup jauh itu membuatnya disayang sekaligus diasuh mengingat Indah adalah putri bungsu di kekuarga besar Masdar Damang.
Seperti diketahui Sjahrozad Masdar adalah mantan ketua PII Lumajang, sedangkan Supadmi yang putri tokoh NU Lumajang itu adalah Ketua IPPNU Lumajang.
Dari pernikahan Kedua Kakaknya tersebut, Indah dibesarkan dan merasakan betul betapa nilai-nilai tradisi NU dan Muhammadiyah sekaligus bisa bertemu dengan sangat harmoni, seperti layaknya cerita lama persahabatan KH Hasyim Asyari dengan KH Ahmad Dahlan yang terajut jalinannya saat mondok bareng di KH Mohammad Kholil Bangkalan dan di KH Soleh Darat, sebelum keduanya melanjutkan pendidikannya ke timur tengah. (why.hel).