Jadi Penilaian Tambahan SNBP 2026, Tren Peminat Bimbel Meningkat Signifikan
Kemendikdasmen, Bhirawa
Mulai tahun ini, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) akan menggelar Tes Kemampuan Akademik (TKA) tahun 2025. Akan dimulai pada bulan November mendatang, Kemendikdasmen menegaskan bahwa pelaksanaan dilaksanakan secara gratis. Artinya murid dan orang tua tidak dibebankan biaya apa pun untuk mengikuti TKA.
Sebagai informasi, TKA merupakan program resmi pemerintah yang bertujuan untuk memetakan capaian akademik individu murid secara adil, terukur, dan kredibel. TKA diperuntukkan bagi jenjang SD/MI/sederajat, SMP/MTs/sederajat, maupun SMA/MA/sederajat, dan SMK/MAK.
“Kami pastikan TKA tidak dipungut biaya. Dana pelaksanaan dibebankan kepada anggaran pemerintah. Satuan Pendidikan dilarang membebankan biaya persiapan TKA kepada murid dan orang tua. Persiapan dilaksanakan sebagai bagian dari proses pembelajaran, menggunakan sumber daya sekolah dan pemerintah,”ujar Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin.
Materi serta kemampuan yang diukur pada TKA telah dipublikasikan melalui Peraturan Kepala BSKAP Nomor 45 Tahun 2025 tentang Kerangka Asesmen Tes Kemampuan Akademik jenjang SMA/MA/SMK sederajat serta Peraturan Kepala BSKAP nomor 47 tahun 2025 tentang Kerangka Asesmen Tes Kemampuan Akademik jenjang SD/MI/sederajat dan SMP/MTs/sederajat.
Kemudian, untuk Kerangka Asesmen memuat ruang lingkup, cakupan materi, kompetensi yang diukur untuk tes setiap mata pelajaran. Selain itu, diberikan contoh soal yang memberi gambaran kepada guru maupun murid mengenai TKA.
Ditambahkan Toni, selain gratis, para murid bisa menyiapkan diri melalui paket simulasi yang telah disiapkan Kemendikdasmen. Mereka bisa mengakses https://pusmendik.kemdikbud.go.id/tka/simulasi_tka.
“Paket simulasi dapat diakses sewaktu-waktu oleh siapapun, sehingga TKA dapat dipersiapkan secara berkeadilan tanpa harus membayar,” terangnya.
Kemendikdasmen mengimbau kepada seluruh orang tua untuk tidak terpengaruh oleh informasi yang menyatakan bahwa TKA memerlukan biaya tertentu untuk dapat diikuti. Jika ditemukan pungutan atau kewajiban mengikuti program berbayar yang mengatasnamakan TKA, masyarakat dapat melaporkannya ke Unit Layanan Terpadu Kemendikdasmen.
Sementara itu, tren peminat bimbingan belajar (Bimbel) dalam persiapan masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) meningkat signifikan seiring akan digelarnya TKA. Pasalnya, pemerintah berencana memasukkan hasil nilai TKA dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) di tahun 2026.
Direktur Utama Genza Education, Syamsul Maarif, menyebutkan TKA menjadi faktor penting yang mendorong peningkatan tersebut. “Tes Kemampuan Akademik ini positif karena menjadi validator nilai rapor. Kalau nilai rapor bagus tapi nilai TKA jelek, itu akan mempengaruhi pertimbangan PTN dalam seleksi jalur SNBP,” jelasnya, Senin (18/8).
Sejak TKA diberlakukan, menurut Syamsul, animo murid mengikuti program persiapan meningkat tajam. “Beberapa center kami yang dulu sulit mencapai 100 murid, sejak Juli kemarin sudah ada yang mencapai di atas 300 murid. Ini menunjukkan pentingnya mempersiapkan TKA, baik secara materi, psikologi, maupun teknis,” ungkapnya.
Program bimbel TKA di Genza Education dibagi dalam dua fase. Fase pertama, Juli hingga November 2025, fokus pada persiapan TKA untuk siswa kelas 12 dengan modul, evaluasi, dan pendampingan sesuai model soal terbaru.
Fase kedua, Desember 2025 hingga April 2026 , difokuskan pada persiapan UTBK SNBT. Selain pembelajaran, Genza Education juga menyediakan layanan konsultasi (dikonsul) untuk murid dan orang tua.
“Konsultasi ini membantu murid memilih program studi sesuai minat dan kemampuan. Kalau ada ketidaksesuaian, kita punya waktu untuk meng-upgrade kemampuannya atau menyesuaikan pilihan studinya,” terang Syamsul.
Untuk biaya, paket persiapan masuk PTN di Surabaya berkisar Rp4 juta-Rp5 juta untuk durasi 10 bulan. “Respon orang tua sangat tinggi. Di beberapa center, target peserta selama setahun sudah tercapai hanya dalam beberapa bulan,” tambahnya.
Menurutnya tren ini menunjukkan kesadaran murid dan orang tua semakin besar terhadap pentingnya persiapan akademik yang terukur demi lolos seleksi masuk PTN. [ina.wwn]


