28 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Persediaan Beras di Kabupaten Malang Aman Hingga Akhir Tahun 2025

Kab Malang, Bhirawa
Persediaan beras di Kabupaten Malang hingga bulan Desember 2025 atau akhir tahun ini dalam kondisi aman. Karena stok beras melebihi target atau mengalami surplus, sehingga masih ada cadangan beras untuk bulan berikutnya.

Maka masyarakat tetap terpenuhi kebutuhan berasnya dan tidak akan kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan beras. Meskipun pada bulan Desember mendatang ada perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), hal ini tidak mempengaruhi persediaan beras.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Malang, Mahila Surya Dewi, Minggu (16/11), kepada wartawan. Kebutuhan beras untuk masyarakat Kabupaten Malang seberat 22.597 ton. Kini total luas panen hingga kini mencapai 3.909 hektar, dengan produktivitas 6,61 ton per hektar. Sehingga untuk persediaan beras mencapai 24.857 ton, jadi kebutuhan dan persediaan beras sudah melampaui stok. Selain itu, juga ada stok beras seberat 8.293 ton dari bulan sebelumnya.

Mahila menjelaskan, persediaan beras itu dari gudang Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) dan distributor. Hingga kini ketersediaan beras total diproyeksikan sebesar 33.150 ton. Dengan total kebutuhan beras seberat 22.597 ton, maka surplus sebesar 10.553 ton.

”Artinya, masih terdapat hasil panen dari petani, jumlah itu cukup untuk konsumsi masyarakat hingga akhir tahun. Surplus beras bisa dijadikan cadangan pangan oleh masyarakat. Sehingga pada bulan mendatang masyarakat masih bisa memenuhi kebutuhan untuk konsumsi beras,” tuturnya.

Berita Terkait :  Harga Pupuk Subsidi Turun 20 Persen, Langsung Berlaku di Jawa Timur

Mahila menegaskan, beras yang diproduksi petani Kabupaten Malang masuk katagori beras premium. Hal ini bisa dilihat ketika memasak beras tekstur nasinya pulen dan rasanya enak, meski warnanya sedikit kusam. Hal ini disebabkan, kelompok tani di Kabupaten Malang belum ada yang memiliki mesin pemutih beras.

”Akibatnya pemasarannya masih kalah dengan beras produksi pabrik besar ternama. Maka kami akan mengusulkan kepada Anggota DPRD Kabupaten Malang, agar bisa membantu kelompok tani untuk memiliki mesin pemutih beras, melalui penganggaran APBD,” katanya.

Mahila mengakui, jika Bank Indonesia (BI) telah memberikan satu mesin pemutih beras kepada asosiasi petani padi di wilayah Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Sedangkan mesin penggiling padi itu yang diterima asosiasi petani setempat selalu penggiling padi, karena setiap hari pasti ada yang digiling.

”Mesin giling pemutih beras bantuan dari BI itu dibuat bergilir. Contohnya, Minggu ini waktunya menggiling padi petani di wilayah Kepanjen, namun belum panen, lalu mesin itu digunakan petani padi di wilayah lain yang sudah panen,” paparnya. [cyn.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru