Surabaya, Bhirawa
Prodi S2 Pendidikan Luar Biasa (PLB) dan S2 Bimbingan Konseling (BK) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melakukan benchmarking dan kegiatan internship ke beberapa Universitas di Malaysia.
Mahasiswa mengunjungi Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Universitas Malaya (UM), dan The Southeast Asian Minister of Education Organization Regional Centre for Special Educational Needs (SEAMEO SEN). Kunjungan ini merupakan bentuk kerja sama luar negeri yang dilakukan Unesa dengan sejumlah mitra di Negeri Jiran.
Menurut Korprodi S2 PLB, Asri Wijiastuti, kegiatan ini merupakan usaha dalam meningkatkan keilmuan di bidang pendidikan khusus dan mempererat kolaborasi dengan universitas – universitas dan SEAMEOSEN di Malaysia.
“Mahasiswa mendapatkan insight dari kegiatan ini baik saat kunjungan ke sekolah, training, atau kunjungan ke universitas di Malaysia agar termotivasi untuk menerapkan keilmuan yang dimiliki dengan baik di masyarakat,” jelasnya.
Mahasiswa Unesa berkunjung ke Sekolah Tadika yang di bawah naungan UKM. Disana mereka mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi dan melakukan kajian observasional perbandingan praktik pendidikan khusus dan pendidikan inklusi. Serta diajak untuk melihat bagaimana layanan pendidikan bagi anak-anak dengan autism.
Sekolah binaan UKM ini menggunakan pendekatan augmentative and alternative communication (AAC) dengan tiga jenis kelas utama sesuai usia dan karakteristiknya. AAC diyakini sebagai metode yang dapat membantu komunikasi efektif bagi individu dengan autism.
Koorprodi S2 BK, Elisabeth Christiana, berharap dengan kolaborasi ini dapat berlanjut untuk riset bersama, training, pertukaran dosen dan mahasiswa hingga konferensi yang terprogram di tahun depan.
Lanjut mahasiswa Unesa berkunjung ke Universitas Malaya (UM) Malaysia di Fakultas Ilmu Pendidikan, Department of Educational Psychology and Counselling. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengikuti workshop khusus terkait Social models of disability and advocacy.
Sementara itu, mahasiswa Unesa S2 Prodi PLB, Agung, merasa bangga bisa di beri kesempatan menyaksikan perkuliahan UKM secara langsung di Malaysia.
“Saya senang sekali karena bisa belajar secara langsung bagaimana mereka mengajar dan menghadapi anak berkebutuhan khusus,” tuturnya. [ren.fen]