25 C
Sidoarjo
Monday, December 22, 2025
spot_img

Peringati Ke-97 Hari Ibu, Bupati Nganjuk: Sosok Ibu Memiliki Peran Fundamental Membentuk Generasi Berkarakter

Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi dalam pidato sambutannya di Pendopo KRT Sosrokoesoemo pagi itu, Senin (22/12/2025)

Pemkab Nganjuk, Bhirawa.
Di Pendopo KRT Sosrokoesoemo pagi itu, Senin (22/12/2025) Hari Ibu ke-97 tidak dirayakan dengan gegap gempita. Meski sederhana Ia hadir dalam bentuk yang lebih jujur: percakapan, refleksi, dan sejumput kesadaran bahwa peran ibu hari ini jauh lebih berat dari yang kerap kita akui.

Seorang ibu kini bukan hanya pengasuh, tetapi juga guru pertama, pendengar setia, sekaligus penjaga kewarasan keluarga. Di rumah yang sama, ia mendampingi anak belajar, mengatur ekonomi keluarga, dan menyembunyikan lelahnya agar tak menjadi beban. Senyumnya sering lebih dulu tiba, meski tenaganya tertinggal di belakang.

Di era digital, tantangan itu kian nyata. Anak-anak tumbuh bersama layar, bukan lagi sekadar halaman buku. Ibu pun belajar ulang—bukan tentang teknologi semata, melainkan tentang kesabaran baru: bagaimana mendampingi tanpa menggurui, mengawasi tanpa memenjarakan. Di sinilah parenting menjadi kerja sunyi, nyaris tak terlihat, namun menentukan arah hidup seorang anak.

Tak sedikit ibu yang juga memikul beban ganda. Bekerja di luar rumah, lalu pulang untuk bekerja kembali di dalam rumah tanpa jam lembur, tanpa slip gaji, tanpa tepuk tangan. Ketika anak gagal, ibu sering menjadi alamat pertama kesalahan. Ketika anak berhasil, ibu justru memilih diam, menepi, lalu bersyukur dalam doa.

Berita Terkait :  Ning Ita: Keluarga Garda Terdepan Cegah Stunting di Kota Mojokerto

“Sosok ibu memiliki peran fundamental dalam membentuk generasi yang berkarakter, berakhlak mulia, serta memiliki daya saing di masa depan. Sebab itu, peran perempuan tidak dapat dipisahkan dari upaya mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan,” ungkap Marhaen Djumadi dalam pidato sambutannya.

Workshop bertema “Ibu Hebat, Anak Hebat: Strategi Parenting di Era Modern” yang digelar Pemerintah Kabupaten Nganjuk melalui Dinsos PPPA menjadi ruang jeda yang penting. Bukan untuk mengajari ibu menjadi sempurna, melainkan untuk menguatkan bahwa ibu tidak berjalan sendiri. Bahwa ada negara yang hadir, mendengar, dan berusaha menemani.

Memang benar kata Kang Marhaen dalam sambutannya yang menegaskan bahwa:
“Perempuan terutama ibu bukan sekadar objek pembangunan. Ia adalah denyut yang menjaga kehidupan tetap bergerak. Tanpa ibu yang berdaya dan dilindungi, pembangunan hanya akan menjadi bangunan kosong tanpa jiwa.”, ungkapnya.

Hari Ibu di Nganjuk tahun ini pun menjelma bukan sekadar peringatan, melainkan pengakuan. Bahwa di balik setiap anak yang tumbuh tegak, ada ibu yang berkali-kali menunduk menata sabar, menyimpan lelah, dan terus berharap dalam tiap hela nafas dan doanya. Dan di sanalah, masa depan sebenarnya dimulai. Menjadi pribadi yang tangguh, liat tak gampang menyerah. (dro.hel).

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru