Sidoarjo, Bhirawa
Peringatan Isra’ Mi’raj 1446 H jadi momentum di SMP PGRI 1 Buduran untuk memperkuat spiritual siswa. Selama sehari (30/1), para siswa diajak untuk mendirikan salat Dhuha berjamaah, pelatihan salat yang baik dan benar, dan tausiyah agama.
Mengusung tema “Dengan Memperingati Isra’ Mi’raj dan Harjasda, Kita Tingkatkan Ibadah dan Rasa Syukur kepada Allah SAW, untuk Sidoarjo yang lebih baik”, itu dilanjutkan dengan pelatihan salat yang baik dan benar. Untuk peserta didik kelas IX dilaksanakan di musala sekolah. Sedangkan untuk peserta didik kelas VII dan VIII dilaksanakan di ruang aula sekolah.
Kepala SMP PGRI 1 Buduran, Indra jayanti Ratnaningsih mengatakan kegiatan Isra’ Mi’raj kali ini bersamaan dengan Hari Jadi Sidoarjo (Harjasda) tahun 2025. Oleh karenanya, tema yang diusung memuat dua tujuan kegiatan tersebut. “Isra’ Mi’raj untuk peningkatan ibadah. Sedangkan tasyakuran Harjasda untuk meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT. Sekaligus berdoa agar Sidoarjo menjadi lebih baik,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan ini sebelumnya juga diisi kegiatan pentas seni dan pembagian paket sayur untuk warga sekitar.
Sementara itu, Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Ustad Sutomo, S.Pd menyampaikan kajian spiritual peristiwa Isra’ Mi’raj yang dialami Muhammad SAW. Dalam tausyiahnya, Ustad Sutomo mengutip ayat 1 dalam Surat Al Isra’ yang artinya “Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari, dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat”.
Dilanjutkan dengan membacakan Surat An Najm ayat 13-14, yang artinya “Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupa yang asli) pada waktu yang lain, yaitu di Sidratul Muntaha”.
Ustad Sutomo menyampaikan kisah perjalanan dan perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam mensiarkan agama Islam kepada umat manusia. Dengan jiwa, raga, dan harta untuk kepentingan fi sabilillah. Di antaranya ada 2 orang yang membantu perjuangan Rasulullah SAW, yaitu: Khadijah (istrinya) dan Abi Thalib (pamannya).
Dikisahkan, perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Isra’ Mi’raj dari Masjidil Haram (Mekkah) sampai ke Masjidil Aqsa (Palestina), hingga naik ke Sidratul Muntaha di langit ketujuh dalam waktu satu malam. “Ini adalah perjalanan horizontal (datar), yaitu dari masjid ke masjid,”ujarnya.
Disebutkan, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan malaikat Jibril dalam bentuk asli, sebanyak 2 kali, yaitu: (1) pada saat menerima wahyu Alquran yang pertama di Gua Hira; dan (2) pada saat peristiwa Isra’ Mi’raj di Sidratul Muntaha.
“Dalam peristiwa Isra’ Mi’raj tersebut juga turun perintah salat wajib, yang semula 50 waktu salat, kemudian menjadi 5 waktu,”tambahnya.
Menurutnya Ustad Sutomo, ada beberapa kisah yang menarik dalam peristiwa Isra’ Mi’raj. Di antaranya saat Nabi Muhammad SAW dikejar oleh Jin Ifrit. Untuk mengalahkannya dibacakan Doa Nurbuat yang diajarkan oleh malaikat Jibril.
Suatu saat, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan seorang nenek yang sangat cantik. Sebagai gambaran, dunia yang cantik dan sudah tua semakin mendekati Hari Kiamat. “Dalam perjalanan spiritual itu terdapat alam malakut, mustawa, dan jannatul ma’wa,”ujarnya. [ina.wwn]