Pengasuh Ponpes Sumber Bunga Sletreng Situbondo, KH Tamim Sufyan saat memberikan tausiyah pada acara Harlah NU ke-102 di MWCNU Kecamatan Pujer. (Ihsan Kholil/Bhirawa)
Bondowoso, Bhirawa.
Peringati Harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke-102, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Pujer menggelar Pengajian Umum di Kantor MWCNU setempat, Jum’at (7/2) malam.
Harlah NU ke-102 ini MWCNU Pujer bekerjasama dengan banom (badan otonom) seperti Muslimat, LP Al Ma’arif, Ansor, Fatayat, Pagar Nusa, IPNU-IPPNU dan dihadiri oleh warga Nahdliyyin.
Acara pengajian umum dalam rangka Harlah NU ke-102 oleh MWCNU Pujer tersebut menghadirkan KH. Muhammad Tamim Sufyan sebagai penceramah yang merupakan Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Sumber Bunga, Sletreng Situbondo.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua PC NU Bondowoso, KH Abdul Qodir Syam, Ro’is Syuriah dan Tanfidziah MWCNU Pujer, Anggota DPRD Bondowoso Fraksi Gerinda, Abdul Majid dan Kepala Desa Maskuning Kulon, Sudarsono.
Ketua MWC NU Kecamatan Pujer, H. Ahmad Afandi mengatakan bahwa pihaknya memiliki beberapa program yang rutin dilaksanakan.
Seperti diantaranya kegiatan Lailatul Ijtima’ yang digelar setiap awal bulan yang dihadiri oleh beberapa lembaga dan banom.
“Kegiatan Lailatul Ijtima’ di Kantor MWCNU Pujer. Yang boleh hadir adalah siapapun yang mengganggap dirinya orang NU dipersilahkan hadir,”ungkapnya.
Meski informasi kegiatan MWCNU Pujer diketahui dari media sosial seperti Grup WhatsApp dan medsos lainnya oleh pengurus dan anggota NU, lembaga serta banom bahkan warga Nahdliyyin.
Meskipun tidak ada undangan resmi dengan selembaran kertas. Karena kata dia, saat sekarang ini sudah zamannya media digital yang begitu besar dan luas, yang mana sumber informasi dapat diketahui dari genggaman tangan.
Kendati demikian, jika ada kegiatan di MWCNU Pujer pihaknya tetap menyebarkan undangan dengan kertas diutamakan kepada pengurus dan anggota NU yang tidak memiliki hp android.
“Saya mohon maaf sebagai Ketua MWCNU mungkin ada sebagian yang tidak memiliki hp android dan undangan kertas tidak sampai, mohon maaf yang sebesar-besarnya,”pintanya.
Oleh karena itu, H. Afandi sapaan akrabnya itu mengajak kepada seluruh pengurus dan anggota NU dan warga NU di Kecamatan itu untuk benar-benar ikhlas mengabdikan diri untuk Nahdlatul Ulama.
“Jika dengan iklhas kita mengabdi di NU, satu yang kita harapkan adalah kita semau diakui sebagai santrinya Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari,”harapnya.
Dijelaskannya, selain kegiatan Lailatul Ijtima’ di Kantor MWCNU Pujer, pihaknya juga memiliki kegiatan anjangsana ke ranting-ranting NU yang ada di Kecamatan Pujer ini setiap bulan pada Minggu ke tiga.
Tentunya kegiatan tersebut memiliki keistimewaan tersendiri yaitu menjaga tali silaturahim dengan pengurus, anggota dan warga NU.
Selain itu, pihaknya juga memiliki kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap malam Rabu di akhir bulan yakni kajian kitab.
“Kemarin ini kita sudah khatam kitab Sullamut Taufiq dan dilanjut sekarang ini dengan Kitab Risalah Ahlussunah wal Jamaah,”terangnya.
Selain kajian kitab itu sendiri dalam pertemuan tersebut, seumpama jika dari yang hadir memiliki persoalan di tengah-tengah masyarakat, bisa juga mencari jalan keluar dengan dimusyawarahkan bersama.
“Sekali lagi, saya mengajak kepada seluruh pengurus ranting, lembaga dan banom NU yang kemarin tidak sempat hadir, mari kedepan tanamkan semangat untuk bisa hadir dengan niat mengabaikan diri untuk Nahdlatul Ulama,”pungkasnya. [san.hel]