28 C
Sidoarjo
Wednesday, December 17, 2025
spot_img

Peringatan Hari Sumpah Pemuda di AMN Surabaya, Bertemunya Pemuda dari 38 Provinsi dengan bermacam Adat dan Budaya

Pemuda sebagai generasi penerus dan tulang punggung negara masa depan harus bersatu dalam keanekaragamannya. Presiden Prabowo Subianto menyebutnya sebagai salah satu kunci kejayaan negara Republik Indonesia di masa datang.

Oleh:
Gatot Suryo Widodo, Surabaya

Bersatunya pemuda dengan keanekaragamannya terlihat jelas pada giat upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2025 ini di Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) kota Surabaya, jalan Jemur Andayani I, Kelurahan Siwalankerto,Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya.

Setidaknya 528 mahasiswa yang menjadi bagian program Kemenristek Dikti ini terlihat memakai pakaian adat daerah asalnya masing masing dari Sabang sampai Merauke.

Dalam upacara yang dipimpin langsung, Direktur Eksekutif AMN Kota Surabaya, Dhian Satria Yudha Kartika, Selasa (28 /10) para mahasiswa penerima bea siswa AMN Surabaya tampak berwarna warni menunjukkan adat istiadat suku masing-masing.

Dari pakaian yang dikenakan memang nampak heterogennya bangsa Indonesia , dari berbaju adat Aceh, memakai ulos Batak, pakaian adat Bali, Dayak,Nusa Tenggara bahkan bermahkota kepala cendrawasih khas Papua.

Mereka memang berasal dari 38 provinsi penerima bea siswa Asrama Mahasiswa Nusantara yang menempuh pendidikan di sejumlah perguruan tinggi negeri di kota Pahlawan.

“Para mahasiswa ini berasal dari angakatan 2024 dan 2025yang berbaju adat masing masing asalnya menunjukkan perbedaan suku ,agama, ras yang bersatu dalam satu Sumpah Pemuda,” urai Dhian Satria kepada Bhirawa.

Berita Terkait :  Indisipliner, Guru SD di Pasuruan Dikenai Sanksi

Mereka, lanjut Dhian, seperti para pemuda yang menggelar Konggres Pemuda hampir seratus tahun lalu, bertemu di AMN dengan beragam latar belakangnya untuk menjadi satu membawa Indonesia yang merdeka dan berdaulat.

“Di sini, para mahasiswa yang juga dari berbagai perguruan tinggi ini saling mengenal, mengerti dan meningkatkan solidaritas dan nasionalisme untuk mencapaiu Indonesia Emas 2045 mendatang,” lanjut Dhian yang juga dosen di Universitas veteran Jawa Timur itu.

Salah satu mahasiswa , Oskar Johnafrel Penggabean yang berasal dari Sumater Utara mengaku sangat senang bisa tergabung dalam program AMN Surabaya ini.

“Saya sangat senang , karena di sini saya bisa mengenal dan mengerti berbagai adat istiadat dan budaya dari seluruh Indonesia. Di sini kami tidak membedakan satu sama lain, kami bekerj dan belaja bersama,” kata pemuda yang kemarin berpakaian adat Batak berselendang ulos namun memakai ikat kepala Papua ini .

Asrama Mahasiswa Nusantara Surabaya merupakan hasil sinergi antar instansi, diantaranya Badan Intelejen Negara, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (sekarang Kemenristekdikti,red) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Pemerintahan Provinsi Jawa Timur, Kodam V/Brawijaya,Polda Jawa Timur, dan Konsorsium Empat Perguruan Tinggi Negeri di Surabaya.

Para mahasiswa yang diterima di asrama ini adalah penerima beasiswa AMN dari dua jalur yaitu, jalur proaktof yang merupakan jalur beasiswa mahasiswa Papua dan jalur reguler untuk semua asal provinsi yang diterima di empat perguruan tinggi negeri di Surabaya yaitu Univeristas Airlangga, ITS, Universitas negeri Surabaya dan UPN Veteran Jatim. [gat]

Berita Terkait :  Dosen UC Memanfaatkan Limbah Tutup Botol Menjadi Karya Seni

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru