Surabaya, Bhirawa
Perenang Kabupaten Lumajang, Dzakwan Adli M dan Baiq Aisyah asal Kabupaten Jombang berhasil menjadi yang terbaik di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat sekolah dasar (SD).
Pada lomba renang kelompok putra yang digelar di Kolam Renang Dispora Jatim, Rabu (10/7), Dzakwan Adli M berhasil meraih 2 medali emas dengan catatan Rekornas 78.78%, sedangkan terbaik kedua Bagawan Adiwangsa asal Kabupaten Nganjuk meraih dua emas (76.81%) dan terbaik ketiga Cleonel Devothy (Kota Malang) satu emas, satu perak.
Sedangkan di kelompok putri, Baiq Aisyah meraih dua emas (88.64%), terbaik kedua Nabila Adymia dari Kabupaten Kediri dua emas (82.07%) dan terbaik ketiga Kirana Devi asal Kabupaten Banyuwangi meraih satu emas, satu perunggu. Dengan prestasi ini membuka peluang mereka untuk berlaga di ajang O2SN tingkat nasional yang rencanannya digelar di Jakarta.
Ditemui usai pengalungan medali, Dzakwan Adli M merasa senang bisa meraih prestasi di ajang O2SN tingkat Jatim. Ia berharap bisa masuk Kontingen O2SN Jatim dan bertanding di O2SN tingkat nasional. ”Saya akan terus berlatih agar bisa meraih prestasi meraih emas di O2SN tingkat nasional,” kata siswa SDN Tompokersan 3 Lumajang itu.
Senada dengan Dzakwan, Baiq Aisyah juga memiliki tekad untuk bisa meraih medali emas di O2SN tingkat nasional bagi Kontingen Jatim. Apalagi saat ini ia menduduki peringkat pertama kelompok umur (KU) 4 nasional. ”Saya harus latihan lebih tekun lagi agar bisa meraih medali emas di O2SN tingkat nasional bagi Jatim,” kata siswa kelas 6 SDN Pojokrejo Kesamben Jombang itu.
Sementara itu, ditemui di lokasi lomba, Binpres Pengprov Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Jatim Chusaini Matlek mengatakan, event O2SN sangat bermanfaat bagi Pengprov PRSI Jatim, sebab pengurus bisa memantau bibit unggul yang ada di daerah.
“Tentunya kami (PRSI Jatim) sangat diuntungkan dengan kegiatan O2SN, sebab kita bisa memantau bibit – bibit atlet renang dari daerah. Selain itu kita bisa melihat peran klub renang sangat penting dalam membina atlet-atlet di tingkat SD,” kata Chusaini Matlek.
Ia juga melihat kemampuan para perenang SD yang turun di O2SN cukup merata, terbukti tidak ada daerah yang dominan dalam meraih medali. ”Saya lihat kekuatan daerah cukup merata karena di ajang ini ada aturan pembatasan prestasi. Atlet yang pernah meraih juara nasional tidak boleh ikut, jadi istilahnya mereka lapis kedua Jatim,” katanya.
Setelah tingkat SD, hari ini, Kamis (11/7) Cabang Olah Raga renang O2SN akan melombakan untuk tingkat SMP di tempat yang sama. [wwn.fen]