Ancaman narkoba sudah menyasar semua lapisan masyarakat. Narkoba tidak lagi hanya menjadi konsumsi bagi orang-orang yang secara ekonomi mapan, namun masyarakat dalam kondisi miskin pun bisa terjerat dan terjebak narkoba. Lantaran itu, semua lapisan masyarakat harus ikut terlibat dalam pencegahan narkoba salah satunya adalah masyarakat kampus.
Beberapa upaya yang bisa dilakukan kampus dalam ikut serta mencegah peredaran narkoba misalnya di masa tahun ajaran baru ini beberapa pihak menyarankan kampus agar mewajibkan setiap mahasiswa baru untuk ikut tes urine.
Kebijakan ini untuk mendukung program pemerintah memberantas peredaran narkoba di kalangan generasi muda agar narkoba tidak masuk di perguruan tinggi. Ini selaras dengan Permendikbud Nomor 38 Tahun 2019 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan Prekusor Narkotika di Lingkungan Kemendikbud.
Seperti kita ketahui bersama, efek negatif dari era modernisasi dan digitalisasi saat ini merupakan suatu hal yang tidak dapat di-hindari. Salah satu efek negatif itu adalah perubahan cara pergaul-an masyarakat, khususnya di kalangan remaja.
Narkoba merupakan satu dari sejumlah ancaman sebagai dampak negatif dari arus globalisasi dan modernisasi yang semakin hari semakin mengkhawatirkan. Salah satu buktinya, peredaran narkoba sudah dilakukan secara terang-terangan melalui media sosial dan sebagian besar pelakunya adalah pemuda dan remaja.
Karena itu, perguruan tinggi termasuk yang harus menjadi salah satu lembaga yang harus dan wajib ikut serta dalam pencegahan dan penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya, di kalangan mahasiswa. Dosen dan segenap sivitas akademika lain di kampus harus mengupayakan agar mahasiswanya terhindar dari barang haram tersebut. Dengan kata lain, perlu adanya kolaborasi dan kerja keras dari semua pihak yang ada di kampus agar anak didiknya agar tidak terjerumus dalam pengaruh narkoba, pergaulan be-bas, dan berbagai kegiatan negatif lainnya. Mahasiswa perlu di-selamatkan karena mereka adalah generasi penerus dan calon pemimpin bangsa di masa mendatang.
Adapun cara yang bisa dilakukan perguruan tinggi dalam mencegah peredaran narkoba di kampus, antara lain, melakukan tes ur-ine pada mahasiswa baru dan tes urine secara mendadak untuk mahasiswa lama, mengadakan pemilihan duta antinarkoba tingkat kampus yang nantinya akan bertugas mengampanyekan baha-ya narkoba kepada mahasiswa lain, memperbanyak seminar atau kegiatan sejenisnya dan kajian keagamaan tentang bahaya penya-lahgunaan narkoba, serta memberikan sanksi tegas–sampai di-keluarkan dari kampus–jika ada mahasiswa yang terlibat narkoba dan berbagai kegiatan kriminal lainnya. Dengan begitu, kita berha-rap mahasiswa akan lebih mengerti dampak penyalahgunaan nar-koba yang tak hanya merugikan mereka sendiri tapi juga meresah-kan masyarakat secara umum.
Satu hal lagi, kita juga harus selalu saling mengingatkan bah-wa menjaga mahasiswa secara khusus dan generasi muda se-cara umum dari pengaruh narkoba bukan hanya tanggung jawab BNN atau perguruan tinggi saja. Namun, hal itu merupakan ma-salah bersama yang memerlukan kerja sama dan kerja keras dari semua pihak terkait untuk melakukan berbagai upaya pen-cegahan dan menyelamatkan penerus bangsa dari pengaruh barang haram tersebut.
Mari sama-sama kita membantu perguruan tinggi dalam me-nyelamatkan remaja dan pemuda dari bahaya narkoba. Dengan sinergisitas dan kolaborasi semua stakeholder terkait, kita ha-rapkan tak ada mahasiswa pada semua kampus yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Hal ini harus menjadi perhatian serius pihak perguruan tinggi dan semua elemen ma-syarakat lainnya karena peredaran narkoba pada saat ini sudah berada pada tahap sangat mengkhawatirkan.
————— 000 —————–
