Kota Batu, Bhirawa
Kekompakan ditunjukkan Pemerintah Kota Batu dengan masyarakat pedesaan dalam melestarikan adat istiadat lokal. Hal ini terlihat dalam perayaan Hari Jadi Desa Pesanggrahan yang ke-169. Dalam gelar seni yang Mengusung tema ‘Pasrah Bulu Bekti’, suasana penuh semangat dan kebersamaan menyelimuti Balai Desa Mayangsari, Desa Pesanggrahan, Minggu (1/6) malam.
”Kerukunan warga seperti di Pesanggrahan ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain. Potensi Pesanggrahan sebagai pusat ibu kota Batu juga sangat besar, dan saya bangga menjadi bagian dari desa ini,” ujar Heli Suyanto, Wakil Wali Kota (Wawali) Batu dalam arahannya.
Sebagai Wawali, ia menyampaikan apresiasi terhadap kekompakan warga Pesanggrahan. Dalam sambutannya, ia mengucapkan selamat atas hari kelahiran ke-169 Desa Pesanggrahan dan menegaskan pentingnya menjaga serta melestarikan adat istiadat lokal. Hal ini penting dilakukan sekaligus menjadi wadah menjaga kerukunan warga.
”Semoga kegiatan ini membawa berkah, menjaga kerukunan, dan membuat Desa Pesanggrahan tetap toto tentrem gemah ripah loh jinawi,” ajak Heli Suyanto yang akrab disqpa Mas Wawali ini juga berharap Desa Pesanggrahan menjadi contoh bagi desa lainnya, dalam membangun kerukunan warganya.
Kegiatan Desa Pesanggrahan ini ditandai dengan kirab tumpeng hasil bumi dari 13 RW yang ada di desa ini. Hal ini sebagai simbol syukur dan tradisi bersih desa. Adapun acara dimulai usai salat Isya dengan kirab tumpeng dari masing-masing RW menuju Balai Desa. Kemudian acara dilanjutkan dengan doa bersama dan tahlil sebagai ungkapan rasa syukur atas berkah dan keberkahan yang terus mengalir di desa yang menjadi jantungnya Kota Batu ini.
Dengan semangat dari tema ‘Pasrah Bulu Bekti’, warga Pesanggrahan berkomitmen meneguhkan menjaga tradisi, mempererat persaudaraan, dan membawa desanya menuju masa depan yang lebih gemilang.
Warga terlihat sangat antusias mengikuti acara tahunan ini. Kepala Desa Pesanggrahan, Imam Wahyudi, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh warga dan jajaran pemangku kepentingan atas kelancaran acara. ”Kegiatan ini menjadi wadah mempererat kerukunan dan persatuan warga,” ujarnya.
Selain Mas Wawali, acara ini juga dihadiri oleh Danramil Batu, Camat Batu, tokoh masyarakat, serta para kepala desa yang telah purna tugas. Kebersamaan yang tercipta dalam perayaan ini mencerminkan nilai luhur gotong royong dan budaya lokal yang terus dijaga di tengah perkembangan zaman. [nas.fen]