Surabaya, Bhirawa
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) melaksanakan uji coba inovasi yang dilakukan oleh tim periset program Berdikari di Kecamatan Pudak Ponorogo.
Riset dikembangkan di teaching factory Pudak bersama peneliti PENS, seperti Otomatisasi kandang dengan sistem informasi terpadu pada peternakan sapi perah, Pemanfaatan IoT untuk otomatisasi produksi susu UHT, Smart Penerangan Jalan Berbasis IoT untuk Efisiensi Energi, Solusi Ekosistem Elektrifikasi Transportasi pada Mobilisasi Hasil Susu dan Limbah Peternak Sapi Perah, Optimasi Produksi Biogas dari Limbah Kotoran Sapi, dan Sistem Cerdas Teknologi Pertanian melalui Pengembangan Robot Penanam Padi, Rabu (29/10).
Ketua Konsorsium PTPPV Jawa Timur, sekaligus Koordinator periset PENS, Prof. Ir. Amang Sudarsono, ST, Ph.D. mengatakan berterima kasih terhadap dukungan SMK 1 PEMDA Ponorogo dalam beberapa kurun waktu ini bersedia direpoti tim peneliti, termasuk \telah menyediakan waktu untuk diskusi maupun uji coba.
“Keterlibatan SMK 1 PEMDA Ponorogo dan SMK N 1 Jenangan Ponorogo sejalan dengan program yang telah diluncurkan oleh Kemendikti Saintek, PENS jadi Kampus Berdampak, bisa dikatakan SMK 1 PEMDA dan SMK N 1 Jenangan Ponorogo juga menjadi Sekolah Berdampak,” ujarnya.
Lanjut, Amang mengukapkan inovasi sudah di uj icobakan akan dievaluasi oleh tim peneliti, yang telah diinstal pada periode ini menjadi sarana observasi peneliti, sehingga ke depannya dapat diimplementasikan keseluruhan.
“Melakukan proses penggalian data dari kandang sapi perah dan juga lokasi sekitar, melibatkan masyarakat peternak, aparat dan SMK setempat, data tersebut nanti menjadi bahan pendukung pada riset beberapa peneliti, sekaligus uji coba menjadi masukan kami untuk lebih mengoptimalkan inovasi yang akan kami instal,” tutur Amang.
Kepala SMK 1 PEMDA Ponorogo, Didik Eko Suryanto menjelaskan bahwa pihaknya siap memberikan dukungan pada kegiatan uji coba sebagai upayakan membantu periset PENS beserta adik-adik mahasiswa supaya inovasi yang dikembangkan kampus bisa diimplementasikan di sini.
“Gedung sekolah dan semua fasilitas dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendukung kegiatan uji coba, jika diperlukan lembur bermalam juga boleh, namun beginilah kondisi sekolah adanya kami persilahkan dengan senang hati,” ucapnya. [ren.wwn]