Puluhan anggota HNSI se-Jatim wilayah selatan, saat berkumpul di Kantor BPAP Situbondo untuk menyampaikan aspirasi, Kamis (22/5). sawawi/bhirawa
Situbondo, Bhirawa.
Puluhan pengurus Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Se-Jatim wilayah selatan berkumpul di Kantor BBAP (Balai Budidaya Air Payau) Situbondo, Kamis (22/5). Mereka menggelar aksi damai untuk menyampaikan beberapa tuntutan strategis.
Salah satu koordinator demo bernama Riyan menyampaikan, penyampaian aspirasi tersebut sudah diberitakan kepada Polres Situbondo.
“Ini aksi damai ya. Kami menyampaikan secara baik baik aspirasi tersebut,” aku Riyan.
Masih kata Riyan, seluruh Ketua DPC HNSI se-Jawa Timur wilayah selatan, seperti Banyuwangi, Jember, Malang, Tulungagung, Trenggalek dan Pacitan kompak hadir di BBAP Situbondo.
“Kami sepakat minta kepada Balai Layanan Umum atau BLU untuk tuntas adanya komitmen fee atas keluarnya Purchasing Order (PO) pihak tertentu kepada koperasi,” tutur Riyan.
Koordinator demo lainnya bernama, Heri memaparkan, adanya kejadian dapat mempengaruhi harga ditingkat nelayan sebesar Rp 2500-rp 3500 per ekor. Kata Heri, kebijakan tersebut sangat bertentangan dengan harga yang sesuai dengan Undang-Undang.
“Alhamdulillah kegiatan berjalan dengan sukses dan lancar,” imbuh Heri.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, agar negara atau BLU menolak spesifikasi batang yang dikatagorikan non standard, yang dikatagorikan perusahaan semua barang masih bisa dibudidayakan dengan tidak merugikan.
“Karena bisa menimbulkan konflik antara nelayan dengan koperasi,” pungkas Heri. (awi.hel).


