24 C
Sidoarjo
Friday, September 20, 2024
spot_img

Penguatan Kompetensi Pustakawan melalui Kolaborasi dan Inovasi di Era VUCA


Surabaya, Bhirawa
Memasuki era digital, dengan kemajuan teknologi seperti hadirnya AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan, serta di tengah era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) yang penuh ketidakpastian dan perubahan yang dapat terjadi sewaktu – waktu, perpustakaan juga mengalami transformasi untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan teknologi yang ada saat ini.

Penggunaan teknologi dan data sharing berkembang dengan sangat cepat di dunia perpustakaan, terutama di perpustakaan perguruan tinggi. Salah satu aspek yang mengalami perubahan signifikan dalam transformasi ini adalah peran penting dan citra pustakawan. Dahulu, pustakawan seringkali dikenal sebagai sosok yang konvensional, terlihat serius, pendiam, dan selalu meminta pengunjung untuk tetap tenang selama berada di perpustakaan-dengan kata lain, dianggap sebagai “orang kuno” dan kurang gaul.

Ketua Pelaksana Kegiatan, Yehuda Abiel SSos MA berharap, agar para peserta dapat memperkuat kompetensi pustakawan melalui kolaborasi dan inovasi untuk perpustakaan masing-masing tempat bekerja, berkat pelatihan dan kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini. Diharapkan adanya kolaborasi yang lebih erat dengan semua pustakawan yang tergabung dalam FPPTI Jatim.

“Narasumber yang kami hadirkan adalah pustakawan berprestasi di level nasional. Hal ini merupakan kesempatan yang baik bagi para pustakawan yang hadir untuk menimba ilmu dan mendapatkan inspirasi secara langsung dari mereka,” jelas Kepala Perpustakaan Universitas Ciputra itu.

Berita Terkait :  Museum Dawet Jabung Diresmikan, Gali Pengetahuan Kuliner Khas Ponorogo

Abiel menjelaskan, peserta Library Camp 4.0 ini sebagian besar terdiri dari pustakawan yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur. Selama dua hari, mereka mengikuti rangkaian kegiatan yang diadakan baik secara indoor maupun outdoor. Selain dapat berjejaring dan bertukar pengalaman serta wawasan secara langsung, peserta juga akan mendapatkan pelatihan dalam kepemimpinan, pembangunan tim, motivasi diri, serta berpikir kreatif dan inovatif.

“Pada sesi outbound, terdapat empat pos yang harus dilalui oleh peserta, antara lain pos Voly Gila (pos sirkulasi), pos Hole of Destruction (?pos referensi), pos Saving Water (pos silang layan) dan pos Keep Save the House (pos konsultasi). Dengan melalui masing – masing pos ini, peserta diharapkan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang berbagai aspek pekerjaan pustakawan dan bagaimana setiap area kerja berkontribusi terhadap keseluruhan fungsi dan efisiensi perpustakaan,” kata Abiel.

Lokasi yang dipilih untuk sesi outbond ini area terbuka di sekitar Vanda Gardenia Hotel Trawas, Mojokerto. Selain dapat menikmati keindahan tempat yang sejuk dan masih alami, anggota FPPTI Jatim juga dapat mengikuti kegiatan di alam terbuka dan menghirup udara segar. Ini menjadi kesempatan berharga karena, selama bekerja, 90% waktu para pustakawan biasanya dihabiskan di dalam ruangan.

Sementara itu, para peserta Library Camp 4.0 menyambut baik kegiatan ini dan bahkan berharap acara serupa dapat diadakan secara rutin setiap tahun. Melati Purba Bestari SSos selaku Ketua FPPTI Jatim, menyambut positif penyelenggaraan kegiatan tahunan ini. Peningkatan kualitas perpustakaan akan berbanding lurus dengan peningkatan kualitas pustakawan dan perguruan tinggi.

Berita Terkait :  Empat Sekolah di Jawa Timur Jadi Sasaran SPAB

“Semoga kualitas perpustakaan dan pustakawan di perguruan tinggi, khususnya, semakin baik dan meningkat,” harapnya. [iib.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img