Pemberitaan terkait penyimpangan dana hibah yang melibatkan anggota DPRD Jawa Timur, serta penyelenggara negara dan anggota kelompok masyarakat tentu sangat melukai hati kita semua. Pemberitaan yang ada seolah-olah menunjukkan betapa dana hibah selalu identik dengan penyimpangan dan rawan terjadi manipulasi dalam pengelolaannya.
Bagaimanapun keberadaan dana hibah sesungguhnya sangat dibutuhkan dalam menggerakkan dan serta mendorong program program pemerintah yang melibatkan kelompok atau orgnisasi yang ada dalam masyarakat. Dana hibah hadir dengan kesadaran betapa banyak hal yang tidak cukup kalau hanya pemerintah yang mengerjakannya. Butuh peran dan partisipasi masyarakat melalui organisasi organisasi yang ada dalam masyarakat. Artinya, potensi organisasi yang ada dalam masyarakat perlu digerakkan dengan ditopang penggaranggaran melalui dana hibah.
Jadi sesungguhnya memang tidak ada yang salah dengan dana hibah dan memang akan selalu dibutuhkan. Lantas kenapa terbuka peluang terjadi penyimpangan? Salah satunya adalah kurang transpransinya dalam pemberian dana hibah sehingga banyak dana hibah yang bisa jadi disalurkan kepada lembaha-lembaga yang tidak kredible dan tidak jelas peruntukkannya.
Oleh karena itu, berangkat dari kasus kasus penyimpangan dana hibah yang terjadi maka memang perlu dikelola secara transparan sehingga publik juga bisa tahu kemana saja aliran dana hibah itu. Berikutnya publik juga bisa mengontrol apakah dana hibah yang disalurkan sudah sesuai peruntukkannya atau hanya sekadar akal-akalan untuk memperkaya diri sendiri semata.
Lutfiah
Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya