Pemprov Jatim, Bhirawa
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melalui Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Karya Wanita (UPT RSBKW) Kediri, Dinas Sosial (Dinsos) Jatim, menggelar rangkaian kegiatan edukasi sekaligus layanan deteksi dini HIV/AIDS untuk para penerima manfaat (PM).
Kegiatan ini diawali dengan edukasi tentang mitos dan fakta HIV/AIDS serta pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Pekerja Sosial UPT RSBKW Kediri, Nur Alvi Laili R, menjelaskan bahwa sesi ini bertujuan meluruskan informasi keliru di masyarakat sekaligus meningkatkan kesadaran PM terhadap pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.
”Dalam sesi ini, UPT RSBKW Kediri juga memperkenalkan layanan rehabilitasi sosial serta kelas bimbingan sosial rutin yang diadakan setiap hari Rabu,” ujar Alvi.
Edukasi dipandu LSM Dimar, yang membahas berbagai mitos seputar HIV/AIDS dan memberikan penjelasan berbasis fakta ilmiah. Materi mencakup cara penularan HIV yang sebenarnya, metode pencegahan, serta pentingnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Peserta juga diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kesehatan organ reproduksi, mengenali kondisi tubuh sendiri, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mencegah penyakit menular.
Sebagai tindak lanjut dari edukasi ini, UPT RSBKW Kediri juga menggelar layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada hari yang sama. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan deteksi dini HIV/AIDS di kalangan penerima manfaat.
Pelaksanaan VCT dimulai dengan sesi konseling mengenai pentingnya pemeriksaan dini HIV/AIDS dan langkah-langkah pencegahannya. Selanjutnya, petugas kesehatan melakukan tes cepat dengan mengambil beberapa tetes darah untuk mendeteksi antibodi HIV.
Kepala UPT RSBKW Kediri, Budiharjo SPd MSi, mengatakan bahwa layanan ini merupakan bagian dari program rutin pemantauan kesehatan PM.
”Melalui tes VCT ini, kami dapat mendeteksi HIV/AIDS lebih awal sehingga jika ada yang teridentifikasi, dapat segera ditangani secara medis,” jelasnya.
Dengan edukasi dan pemeriksaan ini, UPT RSBKW Kediri berharap penerima manfaat lebih memahami fakta tentang HIV/AIDS, lebih sadar menjaga kesehatan reproduksi, serta mampu melindungi diri dari risiko penyakit menular. [rac.fen]