29 C
Sidoarjo
Monday, April 14, 2025
spot_img

Pemprov Jatim Distribusikan Bantuan 870 Ribu Dosis Vaksin PMK ke 38 Kab/Kota

Pemprov Jatim, Bhirawa
Pemprov Jatim mendistribusikan bantuan sebanyak 870.000 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ke 38 Kabupaten/Kota se-Jatim di Kantor Dinas Peternakan Prov. Jatim pada Selasa (11/2).

Pendistribusian vaksin PMK ini dilakukan sebagai wujud tindak lanjut atas Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/31/013/2025 tentang Status Keadaan Darurat Bencana Non Alam Akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Provinsi Jawa Timur yang diterbitkan pada Januari lalu.

Bantuan Vaksin PMK ini didistribusikan secara simbolis oleh Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono kepada lima daerah yaitu, Kab. Pamekasan 14.500 Dosis, Kab. Kediri 28.750 Dosis, Kab. Bojonegoro 25.250 Dosis, Kota Probolinggo 1.600 Dosis dan Kab. Pasuruan 18.000 Dosis.

“Alhamdulillah kami mendapat support vaksin sebanyak 1,7 juta dosis dari Kementan RI melalui Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan. Hari ini kami mendistribusikan 520.000 dosis dan tambahan tahap kedua dari Kementan 350.000 yang akan dibagikan ke 38 Kab/Kota bagi yang jumlah rentan ternaknya banyak,” ungkap Pj. Gubernur Adhy kepada awak media.

Ia mengatakan, hingga saat ini Jatim telah mengantongi total 2,2 Juta dosis. Sementara, kebutuhan vaksin PMK di Jatim setiap tahunnya mencapai 6,6 juta dosis. Sehingga masih diperlukan 4,4 juta dosis vaksin guna menekan laju penyebaran Wabah PMK di Jawa Timur.

Untuk itu, Pj. Gubernur Adhy Karyono juga mengimbau seluruh Pemerintah Kab/Kota di Jawa Timur agar bisa mengalokasikan APBD-nya sebagai upaya penanggulangan wabah PMK di wilayahnya masing-masing.

Berita Terkait :  Lestarikan Bumi, PT Petrokimia Gresik Gelar Lomba Kebersihan Lingkungan

“Kami sudah dapat laporan bahwa beberapa Kab/Kota sudah mengalokasikan berdasarkan surat darurat kami,” ucap Adhy.

Tidak hanya itu, Adhy juga mengajak masyarakat utamanya peternak untuk bisa melakukan vaksinasi mandiri bagi hewan ternaknya.

Ia mengatakan, pemerintah pusat melalui Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) di Jawa Timur telah menyediakan vaksin dengan harga terjangkau. Harapannya, peternak yang berbasis perusahaan dan koperasi bisa ikut melakukan vaksinasi secara mandiri.

“Jadi target kita adalah masyarakat yang memiliki ternak secara mandiri harus kita bantu. Sementara, dari Pusvetma Kementan itu menjual vaksin sangat murah. Daripada melihat nilai jual sapi atau kambing yang mahal lebih bagus alokasikan sedikit untuk menyelesaikan PMK,” tutur Adhy.

Upaya bersama ini disebut Adhy Karyono juga sebagai bentuk dukungan Pemprov Jatim sebagai Lumbung Ternak dan Lumbung Pangan Nasional. Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Peternakan Prov. Jatim, Jatim menjadi provinsi dengan populasi sapi potong dan perah terbanyak yang mencapai 3,3 juta ekor. Angka tersebut berkontribusi 62 persen untuk sapi perah dan 28 persen untuk sapi potong dari total populasi nasional.

Senada, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI Dr. Drh. Agung Suganda mengatakan bahwa bantuan vaksin PMK ini merupakan bentuk komitmen pemerintah pusat dan daerah untuk pengendalian wabah PMK di Indonesia.

Ia mengatakan, dari alokasi vaksin nasional sebanyak 4 juta dosis, 1,7 juta diberikan kepada Jawa Timur. Harapannya agar Jawa Timur bisa segera mengendalikan kasus PMK agar Jatim tetap menjadi lumbung ternak nasional.

Berita Terkait :  Kadindik Jatim dan Pakar Pendidikan Beri Catatan Penting Rencana UN 2026

“Tadi kami juga mengapresiasi Pemprov Jatim yang telah mengeluarkan darurat bencana non alam sehingga bisa mengakses anggarannya untuk pengadaan vaksin,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Jatim Dra M Musyafak dalam sambutannya mengaku siap dan mendukung seluruh upaya pemerintah pusat dan daerah guna menekan laju wabah PMK di Jawa Timur. Ia mengatakan, wabah PMK merupakan persoalan bersama yang akan berdampak pada persoalan-persoalan lain di masyarakat.

“Oleh karena itu kami bersama Pemprov Jatim akan terus menerus memperhatikan apa yang dibutuhkan dalam upaya penanganan PMK, walaupun dalam keadaan APBD yang banyak mendapat pengurangan,” tegasnya.

Sebagai informasi, tidak hanya vaksin PMK, turut didistribusikan pula obat-obatan untuk penanganan PMK dan Penyakit ikutannya, yaitu 10.000 botol Analgesik, 11.000 botol Antihistamin, 11.000 botol Vitamin ATP dan 8.500 botol Vitamin ADE.

Sebelumnya saat menyampaikan laporan kegiatan, Kepala Disnak Jatim Indyah Aryani mengatakan kalau tujuan dilakukan distribusi vaksin dan obat-obatan PMK adalah melakukan pengobatan terhadap ternak yang sakit akibat PMK dan penyakit ikutannya; melakukan pencegahan penularan dan perluasan PMK melalui vaksinasi terhadap ternak yang masih sehat; dan melakukan perluasan vaksinasi PMK pertama, ulangan dan boster agar tercapai kekebalan kelompok (heard imunity) dengan cakupan vaksinasi minimal 80 persen.

“Dukungan anggaran dari gubernur pada akhir tahun 2024 telah kami manfaatkan untuk pembelian vaksin dan obat-obatan PMK, namun demikian kebutuhan vaksin untuk ternak sapi di Jawa Timur sebanyak 6,6 juta dosis (dua kali vaksin) masih belum tercukupi dan masih kurang 4,4 juta dosis. Untuk itu kami mohon perkenan gubernur dan dirjen untuk tetap bisa mengalokasikan anggaran tambahan guna percepatan pengendalian PMK di Jawa Timur, ” ujarnya.

Berita Terkait :  Ramadan Bulan Kesabaran

Peserta yang hadir dalam acara acara ini sebanyak 200 orang yang terdiri pejabat eselon II, III dan pejabat otoritas veteriner dari 38 kabupaten/kota se Jawa Timur; pejabat eselon II dan III lingkup Kementerian Pertanian (Pusvetma Surabaya dan BBIB Singosari), perwakilan petugas / tim vaksinator PMK dan dokter hewan puskeswan. [rac.kt]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru