Surabaya, Bhirawa
Pemkot Surabaya membagikan bonus kepada para atlet maupun pelatih yang berhasil meraih prestasi di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jatim yang digelar di Malang Raya. Total bonus mencapao Rp42,7. Penyerahan bonus ini dilakukan secara simbolis di Balai Kota Surabaya pada Rabu (8/10) malam.
Pada kesempatan itu Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan rasa syukur dan bangga karena kontingen Kota Pahlawan sukses mempertahankan gelar juara umum Porprov Jatim untuk kesembilan kalinya. “Alhamdulillah, setelah diverifikasi oleh teman-teman KONI dan hasil verifikasi turun dari KONI Jawa Timur, baru kita bagikan bonusnya,” ujar Wali Kota Eri.
Eri menjelaskan bahwa proses pencairan bonus ini melalui verifikasi berlapis antara KONI Surabaya dan KONI Jawa Timur. Tujuannya agar penyaluran bonus benar-benar tepat sasaran. “Kita selalu meminta verifikasi ke KONI Surabaya dan KONI Jawa Timur. Agar atlet yang dapat emas benar-benar sesuai,” jelasnya.
Menariknya, Eri menyebut anggaran bonus sempat mengalami penambahan karena perolehan medali perak melampaui prediksi awal. “Yang kita siapkan awalnya adalah jumlah emas, ternyata jumlah peraknya juga naik, tidak sesuai dengan prediksi kita. Sehingga kita melakukan penambahan-penambahan dalam anggaran,” ungkapnya.
Sebagai bentuk penghargaan moral, Pemkot Surabaya tetap memberikan bonus kepada atlet dari cabang olahraga (cabor) yang perolehan medalinya, meski sempat diraih, tidak diakui dalam hasil akhir Porprov Jatim, seperti Cabor Anggar.
“Cabang Anggar itu kita mendapatkan tiga emas dan satu sedang bertanding. Ternyata tidak diakui, tapi kami tetap memberikan bonus kepada tiga dan satu orang ini, meskipun nilainya tidak sebesar emas yang sama,” tutur Eri.
Ia juga menegaskan bahwa bonus ini lebih dari sekadar uang. Namun hal ini adalah penghargaan moral. “Atlet Surabaya tidak bisa dibeli dengan uang, tidak bisa dibeli dengan apapun. Bonus ini adalah penghargaan dari Pemkot Surabaya kepada seseorang yang membawa nama baik dan menjaga marwah Kota Surabaya,” tegasnya.
Setelah sukses mempertahankan gelar di Porprov IX yang digelar di Malang Raya (28 Juni-5 Juli 2025), Eri langsung membidik target lebih tinggi. Ia menargetkan 250 medali emas untuk Porprov X Jatim yang akan diselenggarakan di Surabaya pada 2027 mendatang.
“Semoga ini memberikan semangat, Porprov Jatim 2027 target kita 250 emas, semoga tercapai,” harapnya.
Sementara itu, Ketua KONI Kota Surabaya Hoslih Abdullah merinci bahwa Surabaya berhasil meraih gelar juara umum ke-9 dengan total perolehan 198 medali emas, 133 perak, dan 138 perunggu.
“Seharusnya target 200 medali emas tercapai, tapi kemarin ada di Cabor Anggar yang tiba-tiba dihentikan dan tidak dihitung perolehan medalinya. Kalau itu masuk, total emas kita 201,” kata Hoslih.
Hoslih juga membenarkan bahwa penetapan penerima bonus berdasarkan SK Peraih Medali dari KONI Jawa Timur demi memastikan keabsahan data.
Ia menambahkan, mekanisme pencairan yang benar ini membuat Surabaya menjadi salah satu daerah tercepat dalam memberikan bonus, bahkan lebih cepat dari daerah lain yang harus menunggu tahun anggaran berikutnya.
Sementara itu salah satu atlet judo, Cyrila Aurora Khanza Paramesti (13), peraih medali perak mengku senang bisa mendapatkan bonus. “Rasanya senang banget. Karena cita-cita saya menjadi angkatan, maka saya berproses di latihan ini untuk mengejar sebuah cita-cita,” ujar siswi SMP Negeri 15 Surabaya ini.
Meskipun bersyukur, Khanza berpendapat bahwa prestasi olahraga jauh lebih penting daripada nilai bonus yang diterima. “Bagi saya masalah uang (bonus) tidak terlalu penting, karena lebih penting prestasi saya dan mengharumkan nama Surabaya,” tegasnya. [wwn]


