Pemkot Probolinggo, Bhirawa
Pemerintah Kota Probolinggo meluncurkan inovasi layanan informasi berbasis digital melalui chatbot WhatsApp official bernama Prolink Sakti (Probolinggo Link Sapa Kota Informasi). Peluncuran dilakukan dalam kegiatan yang digelar di Ruang Puri Manggala Bakti, Senin (8/12).
Pj Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, Rey Suwigtyo, menyebut kehadiran Prolink Sakti menjadi bagian dari upaya modernisasi pelayanan publik di Kota Probolinggo, khususnya dalam penyediaan informasi yang cepat, mudah, dan akurat.
“Pada periode pembangunan 2025-2029, Kota Probolinggo menetapkan visi mewujudkan kota yang tangguh, berkelanjutan, sejahtera, modern, dan adaptif. Salah satu implementasinya adalah melalui layanan berbasis digital yang bisa diakses kapan saja,” ujarnya.
Menurut Rey, masyarakat saat ini membutuhkan kanal informasi resmi yang praktis dan akrab dengan kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, WhatsApp dipilih sebagai media utama karena mudah dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.
Melalui Prolink Sakti, masyarakat dapat mengakses berbagai layanan, di antaranya informasi program pemerintah, data dan kontak layanan publik, panduan administrasi, serta fasilitas interaksi selama 24 jam tanpa terikat jam kerja.
“Ini bukan sekadar chatbot, tetapi gerbang baru bagi masyarakat untuk terhubung dengan Pemerintah Kota Probolinggo,” tambahnya.
Lebih lanjut, Rey juga meminta Dinas Kominfo untuk mengembangkan Prolink Sakti dengan teknologi artificial intelligence (AI) mulai awal 2026, agar chatbot mampu memberikan respons yang lebih natural, presisi, serta mendukung pemerintahan berbasis data.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Probolinggo, Lucia Aries Yuliyanti, menjelaskan Prolink Sakti dirancang sebagai pintu tunggal layanan dan informasi publik yang terintegrasi lintas perangkat daerah.
“Pengaduan dan layanan publik kini dapat diakses dalam satu pintu, 24 jam sehari, dari mana saja dan kapan saja. Di dalamnya terdapat berbagai menu layanan, mulai dari pariwisata, perizinan dan investasi, pendidikan, ketenagakerjaan, sosial ekonomi, kesehatan, kependudukan, hingga pelayanan kedaruratan,” terangnya.
Selain itu, sistem ini juga terintegrasi dengan PPID untuk mendukung keterbukaan informasi publik. Seluruh data bersumber dari perangkat daerah, sehingga masyarakat memperoleh informasi resmi dan terverifikasi.
Lucia mengakui layanan tersebut masih akan terus dikembangkan dan disempurnakan. Namun, ia optimistis dengan sinergi lintas sektor, Prolink Sakti akan menjadi salah satu pilar penting dalam percepatan transformasi digital di Kota Probolinggo.
“Kami menyadari layanan ini belum sempurna, namun melalui koordinasi, kerja sama, dan kolaborasi yang baik, Prolink Sakti akan terus ditingkatkan dan dikembangkan ke depan,” pungkasnya. [fir.kt]