25 C
Sidoarjo
Wednesday, March 19, 2025
spot_img

Pemkot Probolinggo Kaji Titik EWS di DAM Kedunggaleng

Kota Probolinggo, Bhirawa
Cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Jawa Timur diperkirakan berlangsung lebih lama, sehingga Pemerintah Kota Probolinggo bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan pengecekan salah satu titik Early Warning System (EWS) di DAM Sungai Kedunggaleng, Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo, Rabu (19/3).

EWS dipasang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo berfungsi untuk mendeteksi ketinggian air untuk mengetahui tingkat kerawanan banjir di wilayah Kota Probolinggo.

”EWS ini sangat membantu mengantisipasi banjir di wilayah Kota Probolinggo, ada tingkatan level airnya, jika air mencapai batas 200 artinya DAM harus di tutup, jika ketinggian air di batas 400 artinya akan ada banjir yang akan terjadi di Kota Probolinggo, dengan alat ini kita bisa kirim informasi darurat ke Pemkot,” ujar Sugito, Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo.

Sugito mengatakan, deteksi potensi banjir dari Hulu ke Hilir bisa di ketahui sekitar 1 jam 10 menit sebelum air datang, dan bisa mendeteksi kiriman debit air dari wilayah Sumber sekitar 1 jam lebih 10 menit, jadi misalnya di atas (hulu sungai) ada informasi bahwa air sedang pasang maka kami masih ada waktu sebanyak itu untuk menutup pintu air guna mencegah banjir.

Sugito juga menjelaskan, terkait EWS di Kota Probolinggo baru ada lima titik yang terpasang di lima DAM sungai. Ia menyebutkan, idealnya Kota Probolinggo butuh 10 alat pendeteksi potensi banjir.

Berita Terkait :  KPU Kabupaten Kediri Tetapkan Hasil Perolehan Suara Sah

”Saat ini Kota Probolinggo baru ada lima EWS di lima titik DAM, idealnya usulan kami untuk Kota Probolinggo dibutuhkan 10 alat EWS,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Wali Kota Probolingg, dr Aminuddin, yang mengatakan alat pendeteksi banjir sangat membantu pemerintah dalam mengetahui potensi banjir terutama saat hujan lebat.

”Alat ini penting dan sangat berguna terutama saat cuaca ekstrem seperti ini untuk mendeteksi banjir sedini mungkin, saya kira waktu 1 jam 10 menit sudah cukup untuk menutup pintu DAM saat di haruskan,” jelasnya.

Aminuddin menilai Sungai Kedunggaleng yang merupakan peninggalan Belanda ini, selain sebagai salah satu titik EWS, juga memiliki potensi besar untuk dijadikan wisata air.

”Tempatnya cukup bagus ya, apalagi sungai ini memiliki sejarah sebagai salah satu peninggalan Belanda, ada potensi wisata edukasi dan wisata air yang cukup besar. Apalagi di sampaikan oleh Pak Sugito tadi, walaupun sedang musim kemarau air di sungai kedunggaleng tetap ada, ini akan kami tinjau ulang bersama,” ungkapnya.

Sugito juga menghimbau masyarakat khususnya warga Kota Probolinggo tetap waspada terkait adanya perubahan musim pada tahun ini, yang awalnya diprediksi musim hujan berakhir di pertengahan Maret namun bergeser yang diprediksi hingga pertengahan April. [fir.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru