27 C
Sidoarjo
Wednesday, December 17, 2025
spot_img

Pemkot Probolinggo Bahas Penataan dan Relokasi PKL Alun-alun

Pemkot Probolinggo, Bhirawa
Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama perwakilan Pedagang Kaki Lima (PKL), pedagang sekitar kawasan Pujasera Alun-alun, serta asosiasi PKL, Kamis (26/6), bertempat di kantor Wali Kota Probolinggo. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin.

Rakor ini digelar sebagai tindak lanjut rencana penataan kawasan Alun-alun kota yang akan segera direvitalisasi. Wali Kota Amin menegaskan bahwa kebijakan ini bukan untuk melarang aktivitas berdagang, melainkan sebagai upaya menciptakan ruang publik yang lebih tertib dan nyaman bagi semua pihak.

“Rapat ini membahas bagaimana agar kawasan Alun-alun untuk sementara waktu steril dari aktivitas berjualan,” ujar dr. Aminuddin usai rakor.

Ia menambahkan, Pemkot tetap mendukung kegiatan ekonomi masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro seperti PKL. Namun, diperlukan pengaturan yang adil dan seimbang.

“Kita perlu menjaga suasana tetap bersih, tertib, dan indah. Ini bukan semata soal estetika, tetapi juga menyangkut kenyamanan dan keamanan masyarakat,” terangnya.

Dalam rakor tersebut, sejumlah agenda utama dibahas, termasuk rencana revitalisasi Alun-alun yang ditargetkan dimulai Juli 2024, penataan ulang lokasi berjualan, serta rencana relokasi pedagang ke tempat yang lebih representatif.

Adapun lokasi relokasi pedagang terbagi menjadi dua. Pertama, Sentra Wisata Kuliner GOR A. Yani yang dapat menampung hingga 186 pedagang, terdiri dari PKL GOR A. Yani (27 orang), PKL Pujasera (51 orang), PKL sekitar Alun-alun (68 orang), serta PKL Jl. Dr. Soetomo (40 orang). Kedua, lokasi alternatif lain di Jl. Ikan Cucut Kelurahan Mayangan, kawasan sekitar Klenteng, hingga depan TWSL menuju RTH Botani.

Berita Terkait :  BPBD Jatim Kerahkan Alat Berat Normalisasi Sungai Dampak Banjir di Probolinggo

Perwakilan pedagang yang hadir dalam rapat menyambut positif langkah Pemkot yang mengutamakan dialog. Mereka menyampaikan aspirasi agar disediakan zona-zona khusus yang strategis untuk berdagang serta mendukung pemerataan penempatan pedagang.

“Pada prinsipnya kami mendukung penataan, namun berharap tetap bisa mendapat tempat strategis agar bisa terus mencari nafkah,” ujar salah satu perwakilan pedagang.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (DKUP) Kota Probolinggo, Fitriawati, menjelaskan bahwa saat ini Pemkot tengah memproses lelang proyek revitalisasi.

“Rencana pembangunan akan dimulai bulan Juli. Setelah itu, kami akan melakukan penataan zona berjualan yang lebih tertib,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, nantinya kawasan GOR A. Yani akan dikembangkan sebagai pusat wisata kuliner terintegrasi. “Lapangan basket bisa dimanfaatkan malam hari sebagai ruang rekreasi. Wall climbing dan sarana lainnya tetap bisa digunakan. Akan dibuka juga akses ke Museum Kota sebagai jalur PKL tambahan,” ungkapnya.

Rapat turut dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Wawan Soegiyantono, serta Kepala Satpol PP Pujo Agung Satrio. Rapat diakhiri dengan komitmen bersama untuk menjaga kondusivitas kota dan mendukung proses penataan yang dilakukan pemerintah.

Dengan langkah ini, Pemkot berharap dapat menciptakan keseimbangan antara pengembangan ekonomi masyarakat kecil dan pelestarian lingkungan kota yang lebih bersih, aman, tertib, dan nyaman.

“Harapannya, PKL sudah memahami bahwa Alun-alun akan direvitalisasi, dan proses relokasi bisa berjalan dengan lancar. Semoga bisa terwujud dengan baik,” pungkas Wali Kota Aminuddin. (fir.dre)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru