Kota Pasuruan, Bhirawa
Angka prevalensi stunting di Kota Pasuruan terus digenjot, supaya terjadi penurunan. Bahkan, tahun 2024 ini Pemkot Pasuruan semakin bekerja keras, sehingga terjadi penurunan angka stunting yang semakin rendah. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pasuruan mencatat angka stunting tahun 2022 sebesar 21,1 persen dan di tahun 2023 turun menjadi 11,7 persen. “Angka stunting menunjukkan tren menurun. Tahun 2022 tercatat sebesar 21,1 persen di tahun 2023 turun menjadi 11,7 persen,” ujar Kepala Dinkes Kota Pasuruan, Shierly Marlena, Rabu (20/11).
Sekadar diketahui, Pemkot Pasuruan memasang target penurunan angka prevalensi stunting hingga 5 persen di tahun 2024. Dan, seluruh stakeholder diminta menjaga sinergitas dan bekerja secara optimal sesuai kewenangan masing-masing.
Dalam kerja keras tersebut, sejumlah aksi terus dimaksimalkan serta berlaborasi dengan berbagai stakeholder. Yakni, dimulai dari remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, bayi dan balita. “Dilapangan, kita sering kali melaksanakan grebeg stunting. Hasilnya pun bisa kita lihat dengan penurunan prosentase jumlah stunting yang semakin menurun dari tahun ke tahun,” tandas Shierly Marlena.
Pihaknya menambahkan ada delapan aksi untuk penurunan stunting di Kota Pasuruan. Yakni, sasarannya adalah analisa sasaran dan target, rencana kegiatan untuk tahun berikutnya, pelaksanaan Rembug Stunting. “Lalu ada produk hukum daerah terkait percepatan penurunan stunting, peranan kader pembangunan manusia serta sistem manajemen data serta pengukuran dan publikasi stunting hingga review kinerja,” tambah Shierly Marlena.[hil.ca]