25 C
Sidoarjo
Thursday, December 18, 2025
spot_img

Pemkot Mojokerto Tancap Gas, Pasca Pembentukan BPBD dan Sambut Tuan Rumah Bulan PRB Tingkat Nasional 2025

Pemkot Mojokerto,Bhirawa
Pemerintah Kota Mojokerto, nampaknya langsung tancap gas usai BPBD Kota Mojokerto resmi dibentuk dua minggu lalu, dan persiapan sebagai tuan rumah digelarnya bulan Penanggulangan Resiko Bencana( PRB ) tingkat Nasional Tanggal 1-3 Oktober 2025

Hal ini terlihat dari gerak dan langkah Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, didampingi Kalaksa BPBD, Ganes Prasiatantra yang berangkat langsung Ke BNPB untuk mengajukan 24 klausal sarana dan prasarana BPBD Kota Mojokerto yang belum dimiliki.

” Alhasil dari 24 klausul yang diajukan semuanya di ACC dan selang 6 hari sudah dikirim peralatannya, yakni 2 mobil 2 sepeda motor Trail serta peralatan lain senilai Rp 1,5 miliar.” Demikian disampaikan Ganes kepada Media saat ngopi bareng di Sentra IKM Gununggedangan, rabu 24/9/25 malam.

Lebih lanjut, Ganes menambahkan sebagai orang baru di BPBD pihaknya akan langsung melaksanakan program- program yang telah dibuat, yakni akan menggalang relawĂ n sebanyak banyaknya untuk memantau dan melaporkan jika ada indikasi masalah di lingkungan masyarakat.

“Tidak hanya masalah bencana tapi orang orang yang membutuhkan bantuan darurat, ada hewan liar, perselisihan, hingga sakit mendadak butuh penanganan cepat ” jelas Ganes yang sudah ngaku mensodaqohkan tenaganya untuk masyarakat ini.

Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menegaskan, pembentukan BPBD bukan berarti berharap adanya bencana. Menurutnya, langkah tersebut merupakan bagian dari upaya kesiapsiagaan yang menjadi kewajiban bersama.

Berita Terkait :  Asah Atlet, Kota Batu Gelar Kejuaraan Nasional Sepatu Roda

“Semangatnya bukan kemudian karena ada BPBD berarti harus ada bencana yang ditangani. Kita tetap berupaya bagaimana jangan sampai ada bencana. Tapi kesiapsiagaan adalah kewajiban kita sebagai manusia. Siap siaga itu artinya waspada, dan kewaspadaan harus didukung dengan pemahaman yang benar,” tuturnya.

Ning Ita, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa edukasi kesiapsiagaan harus digencarkan sejak dini agar masyarakat memiliki kesadaran tinggi menghadapi risiko bencana. Edukasi tersebut bahkan mulai diarahkan pada anak-anak usia TK.

“Kita tidak pernah berharap ada bencana. Sudah cukup tahun 2024. Mana yang bisa dicegah melalui pembangunan, itu lebih penting. Karena kalau bencana sudah terjadi, apalagi sampai ada korban, pasti ada penyesalan. Recovery psikologis, khususnya pada anak-anak, juga sangat berat,” terangnya.

Terkait sebagai tuan rumah digelarnya Bulan PRB tingkat NasionĂ l 2025 Ning Ita menyatakan siap dilaksanakan.sebagai gerbang nusantara yg erat hubungannya dengan kejayaan Kerajaan Majapahit dan Mojokerto dipandang sebagai simbol gerbang perubahan menuju Indonesia lebih tangguh menghadapi resiko bencana. Pungkasnya (min,oky.hel)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru