Kota Batu,Bhirawa
Pemerintah Kota (Pemkot) Batu mengajak para pengusaha wanita yang banyak terdapat di Kota Batu untuk ikut aktif dalam membangun ketahanan pangan untuk kesejahteraan di Jawa Timur. Hal ini ditegaskan Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto saat bertemu dengan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Jawa Timur di di Graha Pancasila, Gedung Balai Kota Batu.
Heli menyatakan apresiasi yang tinggi atas kiprah dan kontribusi IWAPI dalam penguatan ekonomi kerakyatan, khususnya di sektor pangan dan UMKM. Heli yakin para wanita pengusaha ini dapat menjadi garda terdepan dalam membangun ekosistem usaha yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.
”IWAPI adalah kekuatan strategis dalam membangun ketahanan pangan. Kami percaya, ketahanan pangan tidak hanya soal ketersediaan bahan pangan, tetapi juga bagaimana perempuan – khususnya para pengusaha yang tergabung dalam IWAPI membangun ekosistem usaha yang tangguh dan berkelanjutan,” papar Heli Suyanto, Selasa (17/5).
Heli menyatakan fokus pada Program IWAPI yang selaras dengan arah pembangunan nasional maupun visi Kota Batu yang berbasis potensi lokal. Ia mencontohkan keberhasilan beberapa desa di Kota Batu dalam penguatan ketahanan pangan melalui pertanian kentang unggulan, industri rumah tangga.
Dalam pengolahan pangan yang dilakukan para pengusaha wanita di Kota Batu di antaranyai Industri Rumah Tangga (IRT) keripik. IRT ini sangat membantu petani dalam memasarkan hasil pertaniannya. Karena keripik yang dibuat dari buah- buahan bahkan sayuran.
”Para wanita Kota Batu juga banyak yang berperan aktif mendukung ekonomi keluarga dan daerah melalui Kelompok Wanita Tani (KWT),” tambah Heli.
Dalam memperkuat sinergi dengan Pemkot Batu, IWAPI juga telah menjaring Program-program konkret yang akan diusulkan ke dalam rumusan kerja ke depan. Dikatakan Ketua DPD IWAPI Jawa Timur, Hj Susmiati Rahmawati, pihaknya menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu atas fasilitasi dan dukungan terhadap kinerja IWAPI. Seperti dukungan dalam rapat pleno IWAPI yang digelar di Graha Pancasila, gedung Balai Kota Batu.
”Rapat pleno ini juga menjadi forum konsolidasi organisasi, dan juga ruang strategis untuk mendorong partisipasi aktif perempuan dalam membangun ketahanan ekonomi dan pangan daerah,” kata Susmiati.
Diketahui, berbagai upaya telah dilakukan Pemkot dalam membangun ketahanan pangan di kota ini. Di antaranya, menambah pemanfaatan lahan tidur menjadi 120 hektar. Hal ini menunjukkan peningkatan yang luar biasa dibandingkan di awal pelaksanaan program yang hanya menyediakan lahan seluas 20 hektar saja.
Dengan tersedianya 120 hektar lahan untuk tanaman pangan ini menunjukkan adanya peningkatan pemanfaatan lahan tidur sebanyak 6 kali lipat dibandingkan di awal program. Dan lahan tersebut kini telah dimanfaatkan untuk ditanami tanaman jagung.
”Pemerintah Kota Batu menyiapkan 120 hektare lahan tidur untuk ditanami jagung hibrida sebagai upaya memperkuat kemandirian pangan loka dan mendukung program Ketahanan Pangan Nasional,” ujar Heru Yulianto, Kepala DPKP Kota Batu.
Heru menjelaskan, penambahan pemanfaatan lahan tidur ini sebagai tindak lanjut dari keberhasilan program percontohan yang telah dilaksanakan di Desa Oro-oro Ombo, Kota Batu. Di awal program ini dilaksanakan pengelolaan 20 hektare lahan tidur. Dan hasilnya, setiap 1 hektar lahan mampu menghasilkan panen hingga 8 ton jagung. [nas.fen]