25 C
Sidoarjo
Monday, November 25, 2024
spot_img

Pemkab Tulungagung Proses Cetak Sawah Baru Seluas 19 Hektar

Tulungagung, Bhirawa
Pemkab Tulungagung saat ini tengah melakukan proses cetak sawah baru untuk peningkatan kapasitas produksi padi. Proses cetak sawah baru tersebut berlangsung di Kecamatan Pakel dan Kecamatan Bandung dengan luasan 19 hektar.

Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno, mengatakan cetak sawah baru merupakan program baru dan menjadi salah satu fokus perhatian pemerintah pusat untuk dilaksanakan di daerah.

“Karena (program) masih baru, luasan cetak sawah barunya di Tulungagung sekitar 19 hektar,” ujarnya di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Senin (15/7).

Menurut dia, lahan yang dijadikan sawah baru itu dulunya merupakan lahan tegalan. “Dan sekarang dibikin irigasi teknis,” sambungnya.

Selain itu, lanjut Pj Bupati Heru Suseno, Pemkab Tulungagung dalam upaya meningkatkan produksi padi juga melakukan optimalisasi lahan. Yakni dengan peningkatan penanaman padi, dari yang sebelumnya hanya satu kali tanam menjadi dua kali tanam dalam setahun.

“Untuk optimalisasi lahan ini dengan irigasi perpipaan sudah mencapai 106 hektar di tiga desa di dua kecamatan. Ditambah lagi yang Hipam seluas 60 hektar,” paparnya.

Pj Bupati Heru Suseno menyebut Pemkab Tulungagung sudah melakukan sejumlah persiapan dalam mengahadapi ancaman berkepanjangannya El Nino. Termasuk irigasi perpompaan yang sudah mulai beroperasional.

Lebih lanjut pria berkacamata ini membeberkan pemerintah pusat juga meminta pemerintah daerah untuk memperhatikan distribusi pupuk.

“Jatah pupuk bersubsisi sudah ditambah. Peran KP3 dioptimalkan. Sekarang dilarang kios menjual pupuk secara paket antara pupuk subsidi dan non subsidi. Kalau ada kios yang menerpakan praktik begitu, kios akan dicabut izinnya atas rekomendasi KP3,” tandasnya.

Berita Terkait :  Teh Aanya Jelaskan Duduk Perkara Interupsi Senator Komeng di Sidang Paripurna DPD RI

Diakui Pj Bupati Heru Suseno, sejauh ini kebutuhan petani Tulungagung terhadap pupuk bersubsidi sudah terpenuhi. Petani mengambil pupuk bersubsidi secara bertahap sesuai masa tanam.

“Jumlah pupuknya untuk urea sekitar 25 ribu ton dan untuk NPK sekitar 20 ribu ton,” ucapnya.

Sementara itu, di bidang kesehatan, Pj Bupati Heru Suseno mengatakan ada dua permasalahan yang menjadi perhatian pemerintah pusat. Yakni penyakit polio dan tuberculosis (TB).

“Untuk penyakit polio di Tulungagung sudah selesai. PIN pertama saja capaiannya sudah 101 persen. Sedang untuk TB, penemuan kasusnya di Tulungagung memag belum sesuai target. Tetapi kami yakin pada tahun 2030 akan mencapai zero TB. Kan obatnya ada,” pungkasnya. (wed.gat)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img