27 C
Sidoarjo
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Pemkab Situbondo Target Tahun 2025 Angka Stunting Tersisa 1,3 Persen

Situbondo, Bhirawa.
Pemkab Situbondo melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Situbondo, menggelar diseminasi kasus stunting, Rabu (13/11).

Acara tersebut berlangsung di Aula Lantai II Kantor Pemkab Situbondo dan diresmikan langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Wawan Setiawan.

Sekda Wawan Setiawan menjelaskan, diseminasi kasus stunting merupakan bagian dari usaha Pemkab Situbondo untuk terus menurunkan angkat stunting atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dari rata-rata anak seusianya.

“Jadi ini merupakan audit untuk mengenali stunting, sehingga nanti dapat datanya. Dan data-data ini diformulasikan, sehingga nanti memberikan rekomendasi apa yang harus dilakukan untuk menurunkan angkat stunting di Situbondo,” ungkap mantan Kepala BKAD Kabupaten Situbondo itu.

Lebih lanjut, Sekda Wawan menerangkan, dengan adanya audit ini akan mempengaruhi strategi Pemkab Situbondo dalam menurunkan angkat stunting. “Kami terus bekerja keras agar kasus stunting di Kabupaten Situbondo ada diposisi zero,” beber Sekda Wawan.

Diseminasi kasus stunting ini, sambung Sekda Wawan, melibatkan berbagai stakeholder yang terlibat secara langsung dalam penurunan angka stunting di Situbondo. “Ada dari unsur pemerintah, ada unsur perguruan tinggi, ada unsur pengusaha, ada unsur media. Mereka nanti akan memetakan persoalan stunting di lapangan ini seperti apa, sehingga nanti ada rekomendasi untuk menangani hal tersebut,” tutur Sekda Wawan.

Berita Terkait :  Beri Bantuan Hukum Warga Miskin, Ferari Unars Adakan Pendidikan Khusus Profesi Advokat

Tiap OPD di Lingkungan Pemkab Situbondo, lanjut Sekda Wawan, punya peran masing-masing dalam menurunkan angka stunting. Kata Sekda Wawan, untuk konsep pendekatannya sudah berjalan serta siapa berbuat apanya itu nampak. Untuk perencanaannya itu ada di Bappeda, ulas Sekda Wawan, sektor manajerial secara operasional ada di DP3AP2KB.

“Jadi untuk hal yang bersifat teknis itu ada di Dinas Kesehatan. Lalu perangkat daerah yang lain bukan jadi penonton, tetapi mereka juga terlibat sesuai dengan tupoksinya melakukan sesuatu yang bisa mengintervensi penurunan stunting,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala DP3AP2KB Kabupaten Situbondo, Moh. Imam Darmaji mengungkapkan, saat ini angka stunting di Situbondo hanya tersisa 4,1 persen atau sekitar 1.000 dari 42 ribu balita yang ada di Kabupaten Situbondo. “Jadi masih ada sekitar 1.000 an balita yang harus kita tangani,” tuturnya.

Sedangkan pada tahun 2025 mendatang, kata Imam, Bupati Situbondo Karna Suswandi menargetkan stunting bisa ditekan hingga di angka 1,3 persen dari jumlah anak yang ada. “Mudah-mudahan dalam dua sampai tiga tahun kita bisa zero stunting,” pungkas mantan Kadis Peternakan Kabupaten Situbondo itu. [awi.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img