28 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Pemkab Situbondo Launching Program Vorsa UMKM Pinjaman Bunga Nol Persen

Situbondo, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo terus berkomitmen dalam memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui program pinjaman modal usaha dengan bunga nol persen.

Program tersebut bernama Vorsa UMKM yang digagas Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo dan Wakil Bupati, Ulfiyah, sejak masa pilkada 2024 lalu. Hal itu juga merupakan bagian dari program prioritas pembangunan ekonomi lokal.

Untuk mewujudkan program tersebut, Pemkab Situbondo disebut mengalokasikan anggaran sekitar Rp4 miliar hingga Rp5 miliar. Dana ini tidak digunakan sebagai bantuan modal langsung, melainkan untuk membayar bunga pinjaman yang diajukan pelaku UMKM ke bank.

“Pelaku UMKM tidak perlu khawatir soal bunga pinjaman. Pemkab akan menanggung bunganya dengan anggaran Rp4 miliar hingga Rp5 miliar. Ini adalah wujud nyata dukungan kami agar UMKM bisa berkembang,” ujar Bupati yang akrab disapa Mas Rio, saat membuka acara Sosialisasi UMKM Naik Kelas di Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo.

Vorsa UMKM, lanjut Mas Rio, tidak hanya menyediakan bunga nol persen, melainkan juga pelatihan dan pembinaan serta pendampingan berkelanjutan untuk membantu pelaku UMKM naik kelas sebagaimana yang diimpikan bersama.

“Vorsa UMKM mencakup pelatihan kewirausahaan, keamanan pangan, standarisasi produk, pengelolaan keuangan, pemasaran, hingga distribusi produk,” beber Mas Rio.

Menurut Mas Rio, salah satu kendala utama UMKM adalah kurangnya pemahaman tentang pengelolaan keuangan, terutama pembukuan.

Berita Terkait :  PGN Tingkatkan Kesadaran Keamanan Energi Lewat PSSA di OTS Gresik

“Banyak pelaku UMKM tidak membuat pembukuan yang jelas. Padahal, ini penting untuk keberlanjutan usaha. Misalnya, harus ada alokasi dana untuk menutupi pinjaman, membayar gaji karyawan dan aktivitas operasional,” terang Mas Rio.

Mas Rio lalu mencontohkan, tanpa pembukuan yang baik, pelaku UMKM sering kali tidak siap menghadapi tantangan awal usaha termasuk khawatir rugi.

“Bisnis itu butuh ketekunan. Kami akan ajari cara membuat pembukuan yang rapi agar usaha bisa bertahan dan berkembang,” beber Mas Rio.

Pemkab Situbondo juga berkomitmen mendampingi pelaku UMKM dalam pengurusan perizinan usaha, seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP).

Tak hanya itu, sambung Mas Rio, pelaku UMKM didorong untuk memperoleh sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) guna memperluas pasar.

“Kami akan minta kecamatan mendata pelaku UMKM yang membutuhkan pinjaman modal. Untuk yang ingin memasarkan produk ke sektor pemerintahan, kami dampingi mendaftar ke E-Katalog Versi 6 dan mendapatkan sertifikat TKDN,” aku Mas Rio.

Dengan berbagai langkah ini, tandas Mas Rio, Pemkab Situbondo berharap UMKM tidak hanya bertahan, melainkan juga mampu bersaing di pasar yang lebih luas, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Acara sosialisasi tersebut mendapat sambutan antusias dari ratusan pelaku UMKM yang hadir. Salah satu peserta bernama Kustini (49), seorang pedagang sayur di Pasar Panji itu mengaku bersyukur dengan adanya program tersebut.

Berita Terkait :  Pj Bupati Bondowoso: HUT DPW jadi Moment Penting Menuju Indonesia Emas 2045

“Pinjaman tanpa bunga sangat membantu kami. Semoga pendampingan ini juga membuat usaha saya lebih maju,” pungkas Kustini. [awi.kt]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru