25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Pemkab Pasuruan Pastikan Harga Bahan Pangan Jelang Nataru Aman dan Terkendali

Kab Pasuruan, Bhirawa
Pemkab Pasuruan memastikan harga pangan dan bahan pokok di Kabupaten Pasuruan aman dan terkendali sampai Natal dan Tahun Baru 2026. Wakil Bupati Pasuruan, HM Shobih Asrori menegaskan amannya harga pangan dan bahan pokok dikarenakan banyaknya kegiatan yang berhuhungan dengan inflasi.

Seperti operasi pasar beras SPHP, operasi pasar minyakita, gelar pasar murah dan gerakan pangan murah, monitoring Bapokting pada sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Pasuruan yang dilakukan sebelum akhir tahun.

“Kegiatan pasar murah dan gerakan pangan murah yang kami gelar, sering dikunjungi masyarakat. Tentu, ini untuk menstabilkan harga pangan. Makanya, harga bahan pokok Nataru 2026 aman. Termasuk stoknya mencukupi,” ujar Gus Shobih sapaan akrabnya membuka High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kabupaten Pasuruan, di Auditorium Mpu Sindok, Komplek Kantor Bupati Pasuruan, Kamis (4/12).

Di sisi lain, terkendalinya inflasi di Kabupaten Pasuruan berkat konsistensi dan eratnya sinergi pengendalian inflasi banyak pihak seperti Bank Indonesia (BI) Malang, Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Jawa Timur, Bulog Malang serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kabupaten Pasuruan. “Kegiatan yang sudah kami lakukan demi mengendalikan inflasi di daerah,” papar Gus Shobih.

Sementara itu, Ketua Harian TPID Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko menambahkan pada periode saat ini, Kabupaten Pasuruan mengalami deflasi sebanyak 18 minggu. Penyebabnya adalah lanfaran penurunan harga pada komponen harga bergejolak (volatile food).

Berita Terkait :  Babinsa 0830/03 Pabean Cantian Kawal Pendistribusian Beras bagi Warga

“Cabai rawit, cabai merah, bawang putih, gula pasir, telur ayam ras, daging ayam ras dan bawang merah merupakan komoditas yang memberikan andil deflasi sepanjang tahun ini,” kata Yudha Triwidya Sasongko.

Penurunan harga sejumlah komoditas pangan tersebut didorong oleh melimpahnya pasokan komoditas pangan. Termasuk, penurunan biaya produksi serta kebijakan pemerintah dalam menurunkan harga tarif dasar listrik. Diperiode yang sama, Kabupaten Pasuruan mengalami inflasi sebanyak 24 minggu. Komoditas yang memberikan andil inflasi sepanjang tahun 2025 meliputi cabai rawit, cabai merah, minyak goreng, beras, telur ayam ras, bawang merah, daging ayam ras, gula pasir, daging sapi dan pisang.

Menurutnya, peningkatan harga alias inflasi disebabkan meningkatnya permintaan konsumen, khususnya pada hari besar keagamaan. Kemudian, intensitas hujan yang tinggi atau anomali iklim yang dapat menyebabkan gagal panen, terutama komoditas hortikultura. Serta kenaikan biaya produksi seperti biaya bubut, pupuk dan pakan ternak.

“Makanya, kami memastikan TPID akan terus melakukan pemantauan secara berkala terhadap kecukupan stok barang kebutuhan pokok hingga upaya stabilisasi melalui operasi pasar bekerja sama dengan Bulog, Distributor lalu pedagang besar,” jelas Yudha Triwidya Sasongko.[hil.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru