26 C
Sidoarjo
Thursday, October 24, 2024
spot_img

Pemkab Jombang Sosialisasikan Gempur Rokok Ilegal pada Masyarakat

PJ Bupati Jombang Teguh Narutomo saat memberikan sambutan pada kegiatan Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal dan Polres Bershalawat Untuk Pilkada Damai, Rabu malam (23/10).

Jombang, Bhirawa.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jombang terus berkomitmen menggempur peredaran rokok ilegal. Dengan berkoordinasi dengan Bea Cukai Kediri, TNI dan Polri, Pemkab Jombang terus melakukan pemahaman terhadap masyarakat terkait rokok ilegal dengan cara memberikan sosialisasi dan pemahaman bahayanya rokok ilegal untuk kesehatan.

Kegiatan sosialisasi tersebut dilakukan di Alun-alun Jombang pada Rabu malam (23/10). Kegiatan ini dihadiri ribuan masyarakat yang juga melihat kegiatan Polres Bersolawat.

Turut hadiri, Penjabat (Pj) Bupati Jombang, Teguh Narutomo dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jombang, Bea Cukai Kediri, dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkab Jombang.

Kepala Satpol PP Jombang Thonsom Pranggono melalui Kabid Penegak Perda, Moh Supakun mengatakan, pihaknya melakukan kegiatan sosialisasi dalam bentuk event ini, agar masyarakat yang hadir lebih memahami terkait peredaran rokok ilegal.

“Kegiatan sosialisasi ini bisa dilakukan tatap muka dan event seperti yang dilakukan saat ini,” kata dia.

Dengan cara itu, sosialisasi lebih mengena dan menyebar luas. Masyarakat akan tertarik dengan kegiatan kesenian, keagamaan dan lain sebagainya. Penyampaian materi sosialisasi pun akan dirasakan lebih luas.

“Kegiatan itu juga akan berdampak pada sektor ekonomi kecil yang bergerak ketika ada pentas,” imbuh dia.

Berita Terkait :  2024, Serapan APBD Bojonegoro Baru 36,03 Persen

Sosialisasi dilakukan untuk membentuk kesadaran masyarakat untuk tidak lagi membeli rokok ilegal atau rokok polos.

Selain itu, upaya ini juga dilakukan untuk menjaga pendapatan negara serta Kabupaten Jombang, khususnya dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).

“Perlu diingat, dana DBHCHT yang dipungut pemerintah, akan kembali ke masyarakat. Baik untuk pembangunan maupun pemberdayaan,” tandas dia.

“Karena itu, dengan kesadaran cukai yang meningkat, diharapkan akan membawa dampak juga bagi pembangunan ke depan,” tambahnya.

Fungsional Ahli Pertama Bea Cukai Kediri, Viki Hendra Puspita menjelaskan, kegiatan ini untuk mensosialisasikan ciri-ciri rokok ilegal. Mulai dari bentuk fisik dan lain sebagainya.

Selain itu, juga untuk memberikan pemahaman masyarakat pita cukai yang asli.

“Karena ada yang dipalsukan dan ada juga yang memakai bekas. Sehingga masyarakat biar memahami,” terang dia.

Selain itu, agar masyarakat juga mengetahui undang-undangnya, sehingga mengerti bahayanya rokok ilegal baik untuk kesehatan dan pemerintah.

“Apabila masyarakat mengetahui adanya peredaran rokok ilegal bisa melaporkan ke Satpol PP, Bea Cukai Kediri dan TNI maupun Polri,” ucap dia.

Pj Bupati Jombang, Teguh Narutomo mengapresiasi kegiatan sosialisasi gempur peredaran rokok ilegal ini.

Pj Bupati Jombang juga meminta semua pihak berpartisipasi untuk memerangi rokok ielgal.

Teguh Narutomo mengatakan, ini merupakan komitmen Pemkab Jombang yang bersinergi dengan Bea Cukai Kediri.

Berita Terkait :  Pantau Kesehatan Siswa, Puskesmas Kauman Tulungagung Skrining Siswa di Sekolah

Kabid Penegak Perda Satpol PP Jombang, Moh Supakun pada kegiatan Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal dan Polres Bershalawat Untuk Pilkada Damai, Rabu malam (23/10).

“Langkah ini merupakan upaya bersama menekan peredaran rokok ilegal yang bertujuan untuk penerimaan negara dari cukai hasil tembakau,” ujar Pj Bupati Jombang.

Dia menambahkan, sosialisasi ini sangat penting, mengingat rokok ilegal masih menjadi pilihan bagi sebagian masyarakat karena harganya lebih murah.

“Namun kita semua menyadari dampak dari peredaran rokok ilegal tidak hanya mengancam kesehatan masyarakat, tetapi juga merugikan penerimaan negara yang seharusnya dimanfaatkan untuk kesejahteraan bersama,” papar Pj Bupati Jombang.

Pj Bupati Jombang mengungkapkan, potensi penerimaan yang hilang akibat peredaran rokok ielgal dapat menganggu berbagai program pembangunan, seperti penyediaan infrastruktur, bantuan sosial, kesejahteraan petani, serta berbagai program penting lainnya.

Melalui sosialisasi ini diharapakan masyarakat memahami ketentuan perundang-undangan terkait cukai dan mampu membedakan antara rokok legal dan ilegal.

“Mari kita semua aktif dalam menolak dan melawan peredaran rokok ilegal demi terciptanya kesejahteraan yang lebih baik di Kabupaten Jombang,” pungkas Pj Bupati Jombang.(adv.rif)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img