Pemkab Situbondo, Bhirawa.
Pemkab Situbondo menggelar acara spesial bernama Situbondo Investor Day 2025 di Pendapa Rakyat Situbondo, Kamis, 28 Agustus 2025. Acara ini merupakan inovasi pertama Pemerintah Kabupaten Situbondo untuk menggenjot perekonomian daerah melalui investasi.
Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo mengatakan, Situbondo Investor Day 2025 sejalan dengan visi Situbondo Naik Kelas. Ratusan investor lokal, regional, dan nasional memenuhi undangan bupati, menunjukkan antusiasme besar terhadap potensi investasi di Situbondo.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Mas Rio ini menyatakan, bahwa Situbondo Investor Day 2025 menjadi tonggak penting untuk memperkenalkan Situbondo sebagai daerah dengan potensi besar yang siap menyongsong transformasi ekonomi hijau dan inklusif.
“Hari ini, kami membuka pintu selebar-lebarnya bagi investor untuk menanamkan modal dan bertumbuh bersama Situbondo. Kami menawarkan pelayanan cepat, regulasi yang jelas, dan dukungan penuh untuk memastikan investasi berjalan lancar,” ujar Mas Rio.
Mas Rio menegaskan bahwa Situbondo memiliki keunggulan demografis dengan populasi lebih dari 685 ribu jiwa dan biaya tenaga kerja yang kompetitif. Pada 2024, pertumbuhan ekonomi daerah mencapai 4,81%, menunjukkan resiliensi dan potensi yang kuat. “Dengan garis pantai sepanjang 150 km dan kekayaan biodiversitas laut, Situbondo menjadi salah satu dari 10 besar daerah produsen pertanian dan perikanan di Jawa Timur,” tambah Mas Rio.
Masih kata Mas Rio, saat ini Situbondo memiliki empat sektor unggulan Situbondo, yang dikenal sebagai 4P (Pertanian/Perkebunan, Perikanan, Peternakan, dan Pariwisata), menjadi pilar utama pengembangan ekonomi daerah. “Ya keempat komoditas itu, pertama, Pertanian/Perkebunan: Situbondo menghasilkan 293 ribu ton padi, 752 ribu ton tebu, 341 ribu ton jagung, serta komoditas unggulan seperti mangga, durian, kopi premium, tembakau, melon, jahe, dan kapulaga,” tambah Mas Rio.
Sedangkan untuk Fokus modernisasi pertanian dilakukan melalui teknologi, gudang pupuk, pengolahan benih, dan pompa air bertenaga surya untuk mendukung ketahanan pangan dan hilirisasi. “Kedua, Perikanan. Ini sebagai salah satu produsen perikanan terbesar di Jawa Timur, Situbondo menghasilkan tongkol, lobster, kerapu, rumput laut, dan 10.775 ton udang vannamei dari budidaya. Konsep Blue Economy Hub akan mengintegrasikan perikanan tangkap, budidaya, pengolahan, dan sertifikasi untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan,” tutur Mas Rio.
Ketiga, lanjutnya, Peternakan. Nah, dengan populasi lebih dari 164 ribu ekor sapi Peranakan Ongole dan 930 ribu ayam pedaging serta petelur, Situbondo mengembangkan ekosistem peternakan modern untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
“Keempat, Pariwisata: Situbondo menawarkan keindahan Taman Nasional Baluran (“Africa van Java”), Pantai Pasir Putih, dan atraksi wisata seperti Merak Balu-Run 5K, Safari Night, Lomba Perahu Layar, Festival Ayam Sap Sap, serta Wisata Latihan Gabungan di Banyuputih, dengan konsep eco-tourism yang berkelanjutan,” ulasnya.
Mas Rio melanjutkan, Situbondo Investor Day 2025 berhasil menarik komitmen investasi signifikan. Beberapa investor telah menyatakan minat untuk mengembangkan proyek strategis. “Pada sektor pertanian, terdapat komitmen investor dalam penanaman pisang cavendish seluas 50 hektare, menunjukkan potensi besar agribisnis di Situbondo. Kemudian di sektor kesehatan, adanya komitmen pembangunan rumah sakit swasta untuk mendukung fasilitas kesehatan berkualitas, yang menjadi pertimbangan utama investor asing,” ungkap Mas Rio.
Sementara itu, pada sektor energi terbarukan terdapat komitmen investasi senilai Rp1,6 triliun untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di tiga kecamatan. “Proyek ini, yang diperkirakan selesai dalam tiga tahun, akan mendukung kemandirian energi dan pembangunan berkelanjutan,” ujar Mas Rio.
Mas Rio menegaskan kembali bahwa investasi di sektor energi bersih ini sejalan dengan komitmen Situbondo terhadap ekonomi hijau. Selain itu, progres pembangunan infrastruktur penunjang investasi juga dipaparkan, termasuk pengembangan Pelabuhan Jangkar sebagai simpul logistik strategis Jawa Timur. “Ya rencana Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi untuk memperlancar konektivitas di Situbondo,” kupasnya .
Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Koordinator Bidang Bisnis Sekretariat Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi, Imaduddin Abdullah, yang memberikan dukungan penuh atas langkah Situbondo membuka peluang investasi. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang berhalangan hadir, mengutus perwakilannya untuk menegaskan komitmen Pemprov Jatim dalam mendorong geliat investasi di Situbondo.
Situbondo Investor Day 2025 menjadi bukti nyata bahwa Situbondo siap menjadi destinasi investasi unggulan di Jawa Timur, dengan potensi besar di sektor pangan, energi, kesehatan, dan pariwisata, yang akan mengantarkan daerah ini “naik kelas” menuju masa depan yang lebih sejahtera dan berkelanjutan.[awi.ca]


