Pemkab Bondowoso, Bhirawa
Wakil Bupati Bondowoso, As’ad Yahya Syafi’i, mengikuti sesi presentasi dan wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KOVABLIK) Jawa Timur 2025 melalui video conference dari Command Center Sekretariat Daerah, Kamis (27/11).
Pada kesempatan ini, Pemerintah Kabupaten Bondowoso memaparkan inovasi unggulan “Simpel 3 in 1” yang dikembangkan Pemerintah Kecamatan Sukosari.
Untuk diketahui, KOVABLIK 2025 diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Timur, yang saat ini merupakan tahapan lanjutan penilaian terhadap 90 inovasi yang telah dinyatakan lolos seleksi awal.
Berdasarkan berita acara panitia, inovasi dari sejumlah kabupaten/kota ditetapkan sebagai finalis dan berhak memaparkan gagasannya di hadapan tim penilai.
Wakil Bupati As’ad Yahya Syafi’i mengaku jika dirinya mempresentasikan bahwa inovasi Simpel 3 in 1 menghadirkan pelayanan terpadu yang mencakup layanan anak, layanan administrasi, dan layanan administrasi kependudukan melalui aplikasi SAID (Sistem Administrasi dan Informasi Desa) yang telah terkoneksi ke seluruh desa di Kecamatan Sukosari.
“Untuk memastikan keberlanjutan, pemerintah daerah menyiapkan strategi melalui pendekatan institusional, manajerial, serta sosio-terpadu,” ujar Lora As’ad sapaan karibnya itu.
Inovasi ini diklaim memberikan berbagai keunggulan, mulai dari pelayanan yang lebih mudah diakses, proses yang lebih cepat dan efisien, hingga penghematan biaya bagi masyarakat dan pemerintah desa.
Dijelaskannya, bahwa sistem kerja Simpel 3 in 1 juga dirancang sederhana namun terstruktur, dimulai dari pendaftaran melalui Google Form, pelayanan di posyandu, sekolah, atau kantor desa.
“Hingga integrasi penuh dengan aplikasi SAID untuk proses input data, verifikasi, dan pengiriman dokumen ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil,” jelasnya.
Dengan integrasi yang menyeluruh tersebut, layanan diharapkan dapat menjadi lebih cepat, tertib, dan mudah dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Pemerintah Kabupaten Bondowoso optimistis inovasi ini dapat menjadi model pelayanan publik yang adaptif dan efektif dalam meningkatkan kualitas pelayanan di tingkat kecamatan dan desa,”tandasnya.n [san.dre]


