Bojonegoro, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus memperkuat komitmen dalam membangun infrastruktur dasar yang menunjang mobilitas dan perekonomian warga. Tahun ini, melalui Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Penataan Ruang (DPU BMPR) Bojonegoro pemerintah daerah mengalokasikan anggaran fantastis mencapai Rp 255,42 miliar untuk infrastruktur jalan.
Kepala DPU Bima PR Bojonegoro, Chusaifi Ivan melalui Kepala Bidang Jalan, Danang Khurniawan, mengungkapkan bahwa anggaran tersebut untuk memperbaiki dan membangun ulang sejumlah ruas jalan di berbagai wilayah kecamatan.
Lanjutnya, anggaran terbagimenjadi dua sub kegiatan yaitu Paket Fisik Rekonstruksi Jalan dengan anggaran pagu Rp187,19 miliar, sementara Paket Fisik Rehabilitasi Jalan mendapat alokasi pagu Rp 68,23 miliar.
“Rekonstruksi jalan kami fokuskan pada ruas jalan kabupaten yang belum dirigid beton, sedangkan rehabilitasi jalan ditujukan pada ruas -ruas jalan dalam kota yang mengalami kerusakan dan ruas jalan beton yang telah aus atau akibat usia,” ujar Danang, kemarin (27/10).
Menurut Danang, kondisi jalan yang baik menjadi syarat penting untuk memperlancar arus distribusi barang dan jasa, terutama di wilayah pertanian dan industri kecil menengah (IKM) yang banyak tersebar di Bojonegoro. Dengan perbaikan dan peningkatan struktur jalan, ia optimistis konektivitas antarwilayah akan semakin kuat.
“Infrastruktur jalan yang memadai bukan hanya memudahkan transportasi, tapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat di desa-desa,” kata Danang.
Program rekonstruksi tahun ini mencakup pekerjaan peningkatan konstruksi, pelebaran badan jalan, hingga penguatan struktur lapisan dasar. Sementara itu, kegiatan rehabilitasi lebih diarahkan pada perbaikan permukaan jalan yang rusak ringan hingga sedang dengan metode tambal sulam, overlay, serta pengaspalan ulang.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya Pemkab Bojonegoro menjaga daya tahan jaringan jalan yang telah dibangun beberapa tahun terakhir. Pemerintah daerah menilai, pemeliharaan berkala lebih efisien dibandingkan menunggu kerusakan parah yang memerlukan biaya rekonstruksi besar.
Selain aspek teknis, DPU Bojonegoro juga menekankan pentingnya kualitas dan transparansi dalam setiap pelaksanaan pekerjaan. Danang memastikan seluruh kegiatan akan diawasi secara ketat agar sesuai dengan perencanaan teknis dan jadwal pelaksanaan.
“Kami tidak hanya mengejar serapan anggaran, tapi juga memastikan hasilnya benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. Kualitas pekerjaan harus menjadi prioritas,” tegasnya.
Bagi masyarakat Bojonegoro, peningkatan kualitas jalan diharapkan menjadi solusi bagi berbagai persoalan mobilitas yang kerap menghambat aktivitas ekonomi, terutama di sektor pertanian, perdagangan, dan industri kecil. Ruas-ruas jalan yang mulus diyakini mampu mempercepat arus logistik dari desa ke kota dan sebaliknya.
Program ini juga sejalan dengan visi pemerintah daerah untuk memperkuat konektivitas antarwilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal.
Dengan infrastruktur yang semakin baik, Bojonegoro diharapkan mampu menarik lebih banyak investasi dan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat.
Dengan total anggaran lebih dari Rp 255 miliar, DPU Bojonegoro optimistis pelaksanaan rekonstruksi dan rehabilitasi jalan tahun ini akan menjadi langkah nyata menuju pemerataan pembangunan infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Bojonegoro. [bas.gat]


