28 C
Sidoarjo
Wednesday, January 15, 2025
spot_img

Pembeli Keluhkan Tak Ada Sosialisasi Kenaikan Gas Elpiji Melon


Pasuruan, Bhirawa
Kenaikan harga Elpiji (LPG,red) 3Kg menjadi Rp 18.000 di tingkat pangkalan dikeluhkan tak tersosialisasikan kepada konsumen di Pasuruan. Kenaikan ini disebut bisa menyulitkan masyarakat kecil.

Memang Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 kilogram di Kota Pasuruan mengalami kenaikan sebesar Rp 2.000, dari sebelumnya Rp 16.000, kini menjadi Rp 18.000 di pangkalan resmi.

Kenaikan tersebut mulai berlaku pada Rabu, 15 Januari 2025 dan tercantum dalam Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Timur yang ditandatangani pada 24 Desember 2024.

Menanggapi hal tersebut, membuat banyak masyarakat terkejut. Khususnya bagi masyarakat ekonomi bawah hingga pelaku usaha kecil.

Bahkan, salah satu masyarakat yang mengantre di sebuah pangkalan LPG di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Panggungrejo mengaku kaget serta kecewa dengan kenaikan harganya. Karena, tidak ada sosialisasi apapun dari pemerintah.

“Ini berat buat rakyat kecil seperti saya ini. Saya juga sangat kaget, mendadak ganti harga. Harusnya, ada sosialisasi terlebih dahulu,” ujar Abdul Munif, salah satu penjual bakso di Kota Pasuruan, Rabu (15/1).

Masyarakat lainnya, Ismail, menyatakan bahwa naiknya harga LPG 3 kilogram sangat memberatkan. Karena, gas melon tersebut termasuk kebutuhan sehari-hari yang tidak bisa ditinggalkan.

“Ini sangat memberatkan saya sebagai warga kecil. Karena, awal tahun kebutuhan pokok sudah merangkak naik. Ditambah lagi, gas melon Elpiji hari ini juga naik. Otomatis, biaya untuk keseharian juga tambah. Ini pun tidak ada woro-woro dari pemerintah,” jelas Ismail.

Berita Terkait :  Pendidikan Politik Jadi Syarat Mutlak Demokrasi Ideal

Sementara itu, Ketua DPC Hiswana Migas Malang yang berada di wilayah Pasuruan-Probolinggo, Dwi Hardono mengungkapkan kenaikan harga LPG 3 kilogram mulai diberlakukan per 15 Januari 2025.

Hal itu sesuai SK Gubernur Jawa Timur yang ditandatangani pada 24 Desember 2024.

“Kita mengimbau supaya masyarakat untuk membeli LPG di pangkalan resmi. Sebab, harga di sana lebih terjangkau dibandingkan eceran,” kata Dwi Hardono.

Saat ini, pasokan LPG di pangkalan dibatasi hanya 100 tabung per hari. Sehingga masyarakat diharapkan lebih bijak dalam membeli.

“Harapan kita, supaya masyarakat bisa bijak dalam membeli LPG 3 kilogram,” jelas Dwi Hardono. [hil.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img