Bojonegoro, Bhirawa
Sebanyak 133 personel dari Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) dan Satuan Reserse Narkoba (Sat Resnarkoba) Polres Bojonegoro mengikuti kegiatan pembinaan tradisi dan pembaretan, Kemarin (31/5). Kegiatan ini diawali dengan long march sejauh 30 kilometer dari Mapolres Bojonegoro menuju Museum Bengawan di Desa Padang, Kecamatan Trucuk.
Long march yang menguras fisik itu menjadi tantangan utama sekaligus sarana pembentukan karakter, ketahanan, dan kedisiplinan para personel. Tidak hanya peserta, Kapolres Bojonegoro, AKBP Mario Prahatinto, turut berjalan kaki bersama seluruh peserta sebagai bentuk dukungan dan motivasi langsung.
Sebelum long march dimulai, kegiatan dibuka dengan upacara di halaman Mapolres Bojonegoro. Upacara dipimpin Kapolres dan diikuti Para Pejabat Utama (PJU) Polres, personel Polri, ASN Polri, serta peserta pembaretan.
Sesampainya di Museum Bengawan, para peserta menjalani prosesi pembaretan yang berlangsung dengan khidmat dan penuh makna. Momen ini menjadi simbol resmi pengukuhan semangat baru bagi para personel Sat Reskrim dan Sat Resnarkoba.
Kapolres Bojonegoro, AKBP Mario Prahatinto, dalam keterangannya menegaskan, tradisi pembaretan ini bukan sekadar seremoni, melainkan bagian penting dari proses pembentukan integritas, loyalitas, dan semangat juang personel.
”Pembaretan ini merupakan simbol penguatan karakter dan jiwa korsa. Semangat kebersamaan selama perjalanan panjang diharapkan membentuk solidaritas yang kuat dalam menghadapi dinamika tugas kepolisian,” ujarnya.
Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 2004 ini juga menjelaskan, pembinaan tradisi ini juga menjadi momentum penting bagi regenerasi personel di lingkungan Sat Reskrim dan Sat Resnarkoba. Dengan semangat baru dan kekompakan yang semakin erat, para personel diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Kegiatan ditutup dengan apel penghormatan dan penyerahan baret secara simbolis, sebagai penanda sahnya para personel mengenakan baret kebanggaan satuan masing-masing. [bas.fen]


