25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Pelatihan Bahasa Jawa, Upaya Melestarikan Budaya Lokal


Tuban, Bhirawa
Sebagai bentuk upaya pelestarian nilai-nilai budaya dan pengembangan Bahasa Jawa di tengah arus modernisasi yang semakin kuat, Lembaga Seni dan Budaya Desa Rengel, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, menggelar Pelatihan Bahasa Jawa di balai desa setempat, Selasa (28/10).

Pelatihan dalam rangka memperingati Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda 2025 ini diikuti oleh 40 pelajar dari tingkat SMA/SMK/MA di wilayah Rengel.

Pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan mereka dalam menggunakan bahasa Jawa yang baik dan benar, sekaligus menanamkan kembali nilai unggah-ungguh atau tata krama dalam berkomunikasi sehari-hari.

Ketua Lembaga Seni dan Budaya Desa Rengel, Sapto Widodo, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program rutin lembaga dalam bidang kebudayaan. Selanjutnya, memperkenalkan lembaga seni yang baru terbentuk tiga (3) bulan terakhir.

Lebih lanjut Sapto Widodo menjelaskan, Lembaga Seni dan Budaya Desa Rengel menaungi berbagai kesenian, antara lain seni tari, reog, seni sastra, seni pedhalangan, seni rupa desain dan film, dan seni teater. Selain itu, juga ada musik islami, musik tongklek, musik etnik, dan seni musik tradisi.

Dengan adanya pelatihan ini, Lembaga Seni dan Budaya Desa Rengel berharap masyarakat khususnya generasi muda dapat lebih menghargai dan menerapkan nilai-nilai luhur budaya Jawa dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus menjadikan Desa Rengel sebagai salah satu desa pelestari budaya di Kabupaten Tuban.

Berita Terkait :  Camat Kabuh Jombang Benarkan Ada Pendamping Desa Terciduk Ikut Pasang APK Paslon

Pada kesempatan yang sama, Kepala Desa Rengel, M Mundir, memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Pihaknya mendukung penuh kegiatan pelestarian budaya daerah dan berharap bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya. “Kami mendukung penuh kegiatan yang berorientasi pada pelestarian budaya daerah. Jangan bosan-bosan nguri-nguri budaya,” katanya.

Para peserta terlihat antusias mengikuti kegiatan yang kali ini menitikberatkan pada pembelajaran fonem (unit terkecil dari bunyi dalam suatu bahasa yang dapat membedakan makna) dan tata karma (unggah-ungguh) Bahasa Jawa yang menampilkan contoh penggunaan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari. “Kami berharap acaranya bisa terselenggara tiap tahun dan istiqomah” pungkas kades pernah aktif menjadi anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia saat kuliah dulu. [hud.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru