Kota Malang, Bhirawa
Universitas Brawijaya (UB) kembali menjadi tuan rumah Artcofest 2025, sebuah forum kolaboratif yang mempertemukan pelaku usaha kopi, akademisi, perbankan, dan komunitas kreatif dalam satu panggung sinergi.
Bertempat di Auditorium UB, acara ini digelar bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang. Festival ini menghadirkan pameran kopi, diskusi inspiratif dari hulu ke hilir, kompetisi manual brewing, serta berbagai aktivitas seni dan komunitas yang memperkuat ekosistem kopi lokal.
Sebanyak 35 peserta dari berbagai sektor turut ambil bagian dalam Artcofest 2025. Acara ini menjadi ruang strategis untuk memperluas jejaring, membuka akses pasar, serta mendorong peningkatan kualitas produk kopi lokal.
Rektor UB, Prof. Widodo, bersama Kepala BI Malang, Febrina, dan Sekretaris UB, Dr. Tri Wahyu Nugroho, meninjau langsung stan-stan peserta. Dalam keterangannya, Prof. Widodo menekankan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi, UMKM, dan lembaga keuangan dalam mendukung industri kopi nasional.
“Permintaan kopi saat ini sangat tinggi. UMKM tidak hanya menjual biji kopi, tetapi juga mengembangkan produk turunan seperti kertas, kulit sintetis, hingga jam tangan. UB hadir untuk mendampingi mereka dengan dukungan teknologi dan riset,” ujarnya, Senin 3/11 kemarin.
Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi, Prof. Dr. Unti Ludigdo, menambahkan bahwa kolaborasi akademisi dan industri merupakan kunci kemajuan. Ia menyoroti bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari semangat hilirisasi riset yang juga digaungkan dalam Research and Innovation Day 2025 yang digelar pekan sebelumnya.
“Melalui forum seperti ini, kita tidak hanya berbicara soal produk, tetapi juga membangun ekosistem inovasi yang berkelanjutan,”terangnya.
Kepala Perwakilan BI Malang, Febrina, menyampaikan bahwa dukungan terhadap pengembangan kopi merupakan bagian dari strategi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Pihaknya menekankan pentingnya tiga pilar dalam pengembangan industri kopi, Korporasi sebagai penggerak skala industri, Kapabilitas yang ditopang oleh keahlian riset dan teknologi
Pembiayaan sebagai jembatan antara pelaku usaha dan investor melalui business matching.
“Melalui festival ini, pelaku usaha dapat saling terhubung, belajar, dan tumbuh bersama,” ujarnya.
Hary Yudhi Susetyo dari 21 Street Coffee, salah satu peserta pameran, mengapresiasi pelibatan akademisi dalam Artcofest. Menurutnya, peran perguruan tinggi sangat penting dalam memperkuat posisi petani kopi sebagai bagian vital dari rantai pasok.
“Kami berharap para petani mendapatkan lebih banyak pendampingan dari kalangan akademisi agar kualitas dan daya saing produk terus meningkat,” tuturnya. [mut.wwn]


