Kota Probolinggo, Bhirawa
Banyaknya kasus kekerasan pelajar mendorong ratusan siswa SMA, SMK, dan MA di Kota Probolinggo mendeklarasikan penolakan terhadap kekerasan di sekolah. Kegiatan yang digagas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Probolinggo itu digelar di aula MAN 2 Kota Probolinggo, Selasa (11/11).
Sebanyak 100 pelajar perwakilan sekolah negeri hadir dan menyatakan komitmen menjaga lingkungan belajar yang aman dan kondusif.
Kepala Bakesbangpol Kota Probolinggo, M Sonhadji, menyebut deklarasi ini menjadi puncak dari rangkaian safari sosialisasi kewaspadaan dini terhadap kekerasan pelajar yang sebelumnya dilakukan di beberapa sekolah. “Deklarasi ini menjadi wadah komunikasi antarpelajar agar saling mengingatkan dan memperkuat komitmen bersama mencegah kekerasan di sekolah,” ujarnya.
Kegiatan ini ditandai dengan penyematan pin antikekerasan oleh Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin kepada dua perwakilan pelajar. Prosesi tersebut turut disaksikan Forkopimda dan Pj Sekda Rey Suwigtyo.
Dalam sambutannya, Wali Kota Aminuddin juga mengingatkan pentingnya menciptakan suasana sekolah yang aman dan bebas kekerasan. Ia meminta para pelajar berani melapor jika mengalami atau menyaksikan kekerasan di lingkungan sekolah.
“Jangan diam ketika melihat kekerasan. Ini bagian dari upaya kita membentuk generasi muda yang berkarakter dan berani menolak kekerasan,” tegasnya. [fir.wwn]