Kemeriahan pembukaan Pameran Anggrek Nasional HUT Kota Batu di Balai Kota Among Tani, Minggu (5/10) malam. (Anas/Bhirawa)
Kota Batu, Bhirawa.
Sudah waktunya para pecinta bunga Anggrek dari segala penjuru Tanah Air berkumpul di Kota Batu. Selama seminggu ke depan mereka bisa menikmati keindahan berbagai jenis Anggrek dalam Pameran Anggrek Nasional bertajuk ‘Batu Shining Orchids Week 2025’ di area Balai Kota Among Tani. Ajang tahunan yang ini merupakan bagian dari rangkaian Hari Jadi ke-24 Kota Batu yang banyak ditunggu masyarakat.
Di tahun 2025, Pameran Anggrek Nasional Kota Batu sudah memasuki edisi ke-8. Hal ini menjadi wujud konsistensi Kota Batu dalam mengembangkan potensi florikultura dan pertanian modern berbasis wisata. “Dengan mengusung tema Growing Together, pameran bergengsi ini akan berlangsung selama 10 hari, mulai 3–12 Oktober 2025,” ujar Nurochman, Wali Kota Batu saat membuka pameran, Minggu (5/10) malam.
Untuk memuaskan para pengunjung, pameran yang diselenggarakan Pemkot Batu melalui Dinas Pertanian dan Kehatanan Pangan (Distan KP) menghadirkan sebanyak 72 stan bursa. Dan setiap stan menampilkan koleksi Anggrek unggulan, perlengkapan budidaya, serta produk hortikultura terbaik dari berbagai daerah di Indonesia.
“Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan digelarnya lomba Anggrek Nasional, lomba Desain Taman Anggrek (Orchid Landscape), dan gathering DPD PAI se-Indonesia,” jelas Cak Nur, panggilan akrab Nurochman.
Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya pameran bunga semata. Tetapi juga simbol kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan komunitas. Ia menyebut bahwa semangat ‘Tumbuh Bersama’ yang termaktub dalam tema Pameran Anggrek Nasional tahun ini sejalan dengan visi pembangunan Kota Batu sebagai Kota Agropolitan yang berdaya saing tinggi.
“Melalui Batu Shining Orchids Week, kita tidak hanya menampilkan keindahan Anggrek, tetapi juga memperkuat kerja sama dan komitmen dalam memajukan sektor pertanian dan pariwisata,” tambah Cak Nur.
Menurutnya, dengan adanya penyelenggaraan Pameran Anggrek Nasional yang berkelanjutan menjadi bukti bahwa Kota Batu serius membangun ekosistem florikultura nasional. Untuk itu, tahun depan Pemkot Batu akan menggelar East Java Orchid Show (EJOS) sebagai lanjutan dari komitmen ini.
Saat ini pemkot juga tengah menyiapkan Batu Botanical Garden sebagai sarana permanen untuk kegiatan hortikultura berskala besar. Keberadaan taman botani tersebut diharapkan dapat menjadi pusat penelitian, pameran, dan pelatihan anggrek yang mampu memperkuat posisi Kota Batu sebagai destinasi wisata berbasis alam dan edukasi.
Lebih lanjut, Nurochman optimistis Kota Batu sangat potensial untuk menjadi tuan rumah Asia Pacific Orchids Conference (APOC) pada tahun 2028. Kegiatan ini merupakan ajang internasional bagi para pecinta Bunga Anggrek di kawasan Asia Pasifik.
“Kami ingin menunjukkan bahwa dengan sinergi antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat, Batu siap menjadi tuan rumah ajang internasional. Komitmen ini tidak hanya memperkenalkan keindahan bunga, tetapi juga memperkuat identitas Kota Batu sebagai pusat florikultura di Indonesia,” tegas Cak Nur.
Ditambahkan Sekjen DPP Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI), Untung Santoso yang hadir dalam acara pembukaan bahwa pihaknya menyampaikan apresiasi kepada Pemkot Batu dan PAI Malang Raya atas penyelenggaraan yang konsisten dan inspiratif ini. Ia menilai Kota Batu telah menjadi contoh daerah yang mampu menyinergikan hobi, ekonomi, dan pariwisata dalam satu wadah kegiatan.
Diketahui, dalam Pameran Anggrek Nasional, acara pembukaan berlangsung meriah. Dengan penampilan musik, dilakukan parade koleksi Anggrek unggulan dari komunitas Pecinta Anggrek dari berbagai daerah di Indonesia.Kegiatan pembukaan ini juga turut dihadiri oleh Kepala Bakorwil III Malang, Wali Kota Pasuruan, Wali Kota Kediri, Wali Kota Blitar, Sekda Kabupaten Malang, serta Ketua TP PKK Sulawesi Tengah.(nas.hel)


