28 C
Sidoarjo
Saturday, November 23, 2024
spot_img

PDIP Jatim Hargai Keputusan Mahfud Undur Diri Usai Digeledah KPK

Surabaya, Bhirawa.
PDI Perjuangan Jatim menghormati langkah Mahfud, kader mereka yang saat ini menyatakan mundur sebagai bakal calon Bupati Bangkalan sekaligus anggota DPRD Jatim terpilih Pemilu 2024 pasca penggeledahan KPK.

Partai besutan Megawati Sukarniputri ini menilai keputusan Mahfud sebagai bentuk kelegowoannya.

“Jiwa besarnya itu yang saya apresiasi. Saya hormat betul,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Jatim, Said Abdullah saat ditemui di Surabaya, Senin (15/7).

Beberapa waktu lalu, PDIP memang telah memberikan tugas kepada Mahfud anggota Fraksi DPRD Jatim sebagai bakal calon bupati Bangkalan yang akan diusung.

Bahkan, Said mengakui jika proses di internal saat ini sebetulnya sudah hampir surat keputusan berupa rekomendasi.

Sosok Mahfud dalam dua bulan terakhir santer dikabarkan akan maju dalam Pilkada 2024 sebagai Calon Bupati Bangkalan. Namun begitu Mahfud mundur sehari setelah digeledah, Said menyatakan partainya menghormati hal tersebut.Sekaligus meminta semua pihak menghormati.

“Bahwa salah atau tidak, bersalah atau tidak biarkan hukum yang menentukan, kita tidak perlu menjustifikasi,” ujar Said.

Sebelumnya, Mahfud secara mengejutkan tiba-tiba memutuskan undur diri dari hiruk pikuk Pilbup Bangkalan 2024. Hal itu disampaikan kader PDI Perjuangan itu di hadapan awak jurnalis di Perum IMC, Jalan Halim Perdana Kusuma, Bangkalan, Jumat (12/7/2024).

Momen itu dijadikan Mahfud sebagai kesempatan untuk meluruskan informasi yang berkembang setelah kegiatan penggeledahan di rumahnya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (9/7/2024).

Berita Terkait :  Prabowo Gunakan Mobil Nasional Made in RI ‘Maung’ Menuju Istana Kepresidenan

“Tetapi sebelum itu saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua elemen yang ada di Madura khususnya di Bangkalan. Pertama masalah keberadaan saya selama ini, saya juga ingin meluruskan masalah berita yang simpang siur selama ini, sebenarnya masalah adanya penggeledahan itu benar-benar ada di rumah kami di IMC, dan tidak ada di tempat yang lain,” ungkap Mahfud.

Ia juga menepis kabar yang beredar bahwa dirinya ditangkap atau terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT). Bahkan petugas KPK yang datang ke rumahnya, disebut Mahfud melakukan tugasnya dengan baik dan benar-benar santun.

“Bahkan saya memohon izin sebelum penggeledahan agar bisa mengeluarkan anak saya dari rumah, dan itu diizinkan. Dan dalam penggeledahan itu pun tidak seperti yang kita bayangkan, artinya benar-benar dilakukan dengan kekeluargaan,” tegasnya.

“Secara pribadi saya undur diri dari kontestasi (Pilkada) di Bangkalan, tentunya keputusan akhir ada di partai pengusung maupun yang akan mengusung. Sebagai anggota DPRD Jatim terpilih, saya juga telah menyampaikan kepada partai kami, saya ingin tidak ingin melanjutkan,” tuturnya.

Dia menambahkan, keputusan tersebut ditempuh sebagai upaya tidak ingin ikut mencoreng nama baik Bangkalan dan nama baik institusi dirinya sebagai anggota legislatif di DPRD Provinsi Jatim.

“Insya Allah akan digantikan peringkat perolehan suara setelah saya,” pungkasnya. (geh.gat)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img