Malang, Bhirawa
Tim Dosen Lintas Prodi Petra Christian University (PCU) membuat Mesin Pulper Bertenaga Surya, Solar Dome Dryer dan Panel Surya pada kelompok tani Berkah Tani Nyawiji di Desa Sumberdem, Kabupaten Malang.
Mesin Pulper Bertenaga Surya ini didanai British Council Indonesia melalui Alumni UK Social Action Grant 2024, bertujuan sebagai peningkatan kualitas kopi lokal dan memberikan Pendidikan kepada petani pentingnya memproses hasil panen untuk meningkatkan nilai produk.
Menurut Ketua Tim Hibah British Council, Iwan Halim Sahputra ST MSc PhD, dimulai pada bulan Maret hingga sekitar delapan bulan, tim beranggotakan Dr Ing Indar Sugiarto ST MSc, (dosen Electrical Engineering) dan Hariyo Priambudi Setyo Pratomo ST MPhil, (dosen Sustainable Mechanical Engineering and Design) kita saling bersinergi membangun masa depan yang lebih berkelanjutan bagi petani kopi di Desa Sumberdem.
“Biasanya pengolahan kopi setelah panen sampai siap dikonsumsi memerlukan beberapa tahap. Setelah panen, buah kopi disortir dulu berdasarkan kriteria tertentu, baru dikupas kulit buah kopinya, selanjutnya memisahkan kulit dan biji kopinya dengan cara diayak menggunakan mesin, terus proses ini diikuti dengan pengeringan biji kopi untuk mengurangi kandungan air di dalamnya,” jelasnya.
Iwan menjelaskan, ternyata di Desa Sumberdem Merkeka hanya memiliki satu mesin pulper kopi dengan bahan bakar diesel yang terbatas kemampuanya. Setelah proses di kupas, kulit dan biji dilakukan secara manual, dan pengeringannya selama ini hanya diletakkan di tanah, sehingga muncul kelembaban, kontaminasi benda asing dan kapasitas yang terbatas, dari situ harga jual jadi tak baik.
Iwan dan tim menyerahkan mesin pulper kepada RT 02, RW 03 Desa Sumberdem – Malang diwakili Tresnowiroso, Ketua Kelompok Tani Berkah Tani Nyawiji, disaksikan Kepala Desa Sumberdem, Purwati, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Purwoto, serta R Arja Sadjiarto SE MAk Ak, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Petra Christian University.
Mesin Pulper Bertenaga Surya ini memiliki fungsi memisahkan kulit kopi secara efisien kemudian Solar Dome Dryer, sebuah alat pengering berbasis tenaga surya untuk menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi dan Panel Surya yang merupakan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan.
Iwan menjelaskan, setelah diuji banyak efisensi yang dihasilkan, seperti mesin pegupas kopi bertenaga surya mampu memproses hingga 140 kilogram per jam dengan biaya tenaga kerja Rp12 ribu per jam.
“Terbukti dalam pengolahanya lebih murah dibandingkan metode sebelumnya yang rata-rata satu orang petani hanya menghasilkan 35 kilogram per jam dengan biaya mencapai Rp25 ribu dan proses pengeringanya lebih cepat yang biasanya secara natural dari 14 hingga 16 hari, kini cukup membutuhkan waktu enam hari saja,” imbuhnya.
Semoga proyek bertajuk Improving the quality of coffee beans by providing sustainable postharvest machines for coffee farmer groups in Suberdem Village, Malang district ini menjadi upaya nyata untuk membangun masa depan yang lebih berkelanjutan di Desa Sumberdem serta bukti kolaborasi yang mungkin terjadi antara akademisi, komunitas lokal dan lembaga internasional (British Council). [ren.fen]